Monday, December 31, 2007

Akhir Tahun 2007

Entah apa yang ingin kutulis. Aku sedang tak ingin berpikir rumit, aku tak ingin merusak rencana ku untuk istirahat berpikir rumit malam ini. Malam akhir tahun 2007. Malam ini mengingatkanku pada setahun yang lalu. Waktu itu, aku merasa tuts keyboardku terasa begitu keras untuk ditekan, ketika aku menuliskan kata perpisahan untuk tahun 2006. Saat itu, aku menulisnya di tgl 30 desember. Ada banyak sekali hal yang tak ingin ku tinggalkan. Ada kisah-kisah yang belum selesai dalam bahasaku. Yah...sangat benci rasanya ketika harus menyadari bahwa aku berada di penghujung tahun. Memang ada banyak cerita yang kuawali dan hingga tahun berakhir belum juga ku tuliskan akhirnya. Itu membuatku jengah, dan aku begitu ingin berontak. Waktu memang tak berperasaan, dia tak mau dan memang tak bisa mengerti, apapun yang terjadi, toh dia tetap harus berjalan.

Tapi tidak malam ini. Semua cerita dan kisah itu telah selesai, selesai dengan sangat indah dalam tahun ini. Maka, tak ada hal yang harus memberatkanku menyambut suatu hari yang disebut tahun baru 2008. Bahkan aku baru saja memulai, bukan sebuah kisah atau cerita, tapi sebuah perjalanan yang akan menentukan arah kompas hidupku, dan hari akan semakin menantang.

Maafkan aku tahun 2007, kelegaan ini bukan berati bahwa kau sama sekali tak berarti. Justru sebaliknya, kau membuatku benar-benar merasa dewasa. Kau tidak hanya menorehkan kenangan yang amat berarti, tapi kau juga mengajariku untuk memberi dan menerima. Lebih dari itu, kau mengajariku untuk merelakan dan mempertahankan. Kau mengajari bagaimana menjadi dewasa karena masalah, dan semuanya begitu berarti. Semua pelajaran itu yang dapat membuatku begitu lega meninggalkanmu.

Terimakasih telah menjadi tahun yang indah, meski aku tahu masih ada banyak kepedihan yang aku torehkan, untuk semua itu pastinya belum terbayar tuntas. Tapi aku ingin menyongsong hari tanpa beban. Biarkan saja semuanya mengalir apa adanya, dan aku harus tetap melangkah maju, itu pesan yang kau berikan untukku

Friday, December 28, 2007

Suaraku Gak Mau Keluar...


Aduh, gawat banget neh permasalahan yang sedang kuhadapi. Suaraku gak mau keluar, gak tau juga gara-gara apa, mungkin panas dalam. Sebenarnya masalah bukan ada pada suara, karena keadaannya mungkin akan berbeda kalau besok aku tidak ikut seminar. Besok aku jadi pemakalah untuk seminar Penelitian Islam di Kalimantan Barat yang diadakan di kampusku. Gimana bisa ngomong kalo suaranya gak keluar. Udah berbagai macam cara kulakukan sejak kemarin (Kamis-red). Dari minum obat panas dalam, sampai nelan air jahe dua mangkuk dijabanin, tapi masih tetap ajah suaranya gak genah. Agak lumayanan sih, keluar dikit, tapi gak optimal.


Hari ini udah minum Adem Sari, nenggak tablet vit C dosis tinggi, sampe akhirnya ngeborong jeruk nipis, dan permen fisherman. Waduh gila-gilaan dah, agak khawatir sama maagku, tapi apa boleh buat ding, besok seminar. Masa' gagal gar-gara suara gak keluar, mana udah bikin makalah, temanya asyik pula. Ya Allah tolong hambaMu.


Tapi apapun yang terjadi gak boleh menyerah sampai detik terakhir !!!! Semangat..............

Cayo Yanti......Cayo............

Tuesday, December 18, 2007

Sampai Saat Itu Tiba...

Aku ingin pergi, mengembara untuk menemukan segala hal yang tak pernah kulihat, kurasakan dan kusentuh. Mencari semua jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam kepalaku. Banyak hal yang belum aku tahu, dan aku ingin tahu tentang banyak hal, karena itu aku mencari. Aku tak mau terkungkung dalam lingkaran yang hanya membuatku berlari berputar-putar. Aku benar-benar ingin melihat negeriku, dengan segala permasalahan dan penderitaan, bahkan aku ingin melihat dunia.

Menyedihkan, ketika menyadari bahwa aku tak mengetahui apa-apa tentang tanah dimana aku dilahirkan. Lebih menyedihkan, saat aku tahu aku belum berbuat apa-apa untuk saudara-saudaraku yang membutuhkan. Lihatlah di perempatan jalan raya itu !!! Dan tanyalah apa yang telah aku lakukan untuk mereka ! Maka, dapatilah aku terdiam seribu bahasa, tertunduk malu dan beku dalam kesunyian. Aku belum berbuat apa-apa, dan itu adalah jawaban yang paling menyedihkan.

Juga tanyalah padaku, tentang bahasa daerahku. Satu demi satu bahasa itu punah. Dari ratusan sub etnik Dayak, entah tinggal berapa lagi bahasa yang masih lestari. Bahasa yang masih adapun hanya menyisakan sedikit sekali penuturnya. Tanya padaku, dimana aku saat itu ? Tanya lagi padaku, tentang hutan-hutan Kalbar yang hagus terbakar, menyisakan asap yang perih dimata dan kenangan yang pedih di hati. Kemana aku saat itu?

Belum ada yang kuperbuat, hingga saat ini.

Karena itu aku ingin pergi. Melintasi hutan, sungai dan lembah daerahku. Aku ingin mencari kayu bakar, memanen jagung, juga menanam sayur di ladang-ladang yang tak subur. Aku ingin hidup di tengah-tengah mereka yang paling susah, mereka yang selalu berjuang untuk makan sore nanti, lebih dari keluargaku yang juga pas-pasan. Agar ketika aku pulang nanti, aku tahu apa yang harus kuperjuangkan. Tapi jangan berharap aku akan menenteng pengeras suara dan berteriak di depan gedung DPRD atau Gubernur. Tenggorokanku tak kuat.

Dan jangan pula berharap aku akan mengadakan dialog kebijakan politik, atau beraudiensi dengan para pejabat untuk meminta pertanggungjawaban mereka. Aku alergi dengan ruangan berAC, aku juga tak kuat lama-lama duduk dalam ruangan. Kakiku tak pernah bisa diam, makanya aku selalu terlambat masuk kuliah.

Tapi aku dianugerahi Tuhan 10 jari tangan yang sehat, dan cukup kuat untuk menekan tuts-tuts keyboard dari komputer tua ini. Maka, aku akan mulai mengukir satu demi satu huruf untuk kupajang menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan terus berkembang. Lalu aku akan mengirimkannya pada media massa, biar dimuat dan dibaca.

Maaf kalau aku tak bisa berjuang dengan cara lain. Karena aku tak akan mengkhianati isi kepala dan hatiku. Aku berpikir bahwa ini adalah jalanku, caraku dan hidupku. Maka aku akan berjalan seperti ini.

Karenanya biarkan aku pergi. Mengembara dan mencari semua yang ingin aku temukan. Jangan halangi, apalagi hanya dengan alasan bahwa aku perempuan. Aku sudah dewasa, aku akan menjaga diriku sebaik aku menjaga keyakinanku. Aku kuat dengan doa. Aku tak akan lemah dengan ridhoNya, dan aku akan melangkah dengan mimpi-mimpiku.

Suatu saat akan tiba waktunya, aku akan benar-benar pergi mencari semua jawaban atas pertanyaanku.

Monday, December 17, 2007

Seminar Bahasa Dalam Media dan Aku...

Hari ini aku jadi pembicara dalam seminar umum dengan tema Bahasa Dalam Media yang diselenggarakan atas kerjasama banyak pihak. Sempat asik juga sih waktu liat jadwal seminar. Semua nama pake embel-embel di depan dan di belakang. Ah... asik nih, merasa muda bo'.....

Cuma ada dua pembicara yang masih berstatus mahasiswa, aku dan adik tingkatku Ambar. Selain itu, peneliti, dosen dan entah siapa lagi. Banyak wartawan, dari berbagai media, dari yang cetak hingga elektronik. Aku tampil pada sesi pertama, sebagai pembicara terakhir. Bahasan makalahku, tentang bahasa sastra dalam pemberitaan media cetak. Aku sedang tergila-gila dengan laporan bergaya sastra.

Ketika telah duduk di tempat para pembicara, aku sempat kirim sms pada si Boss

"Wow... Ti deg-degan neh, boss. Ade 2 dosen jurnalistik Ti agk" (08.43.56)

Aku lihat dia tersenyum dari dari tempat duduknya, di depan sebelah kananku di kursi barisan ke 5. Lalu dia mengetik tuts-tuts keypad pada HP nya.

"Jangan khawatir. Di sebelahmu org jg br jd pemakalah" (08.45.19)

Aku jadi gantian senyum melihatnya. Berdebar ??? Iya, tapi takut ??? Tentu tidak. Aku sangat menikmati tiap detik waktu yang berjalan. Jantung yang berdebar, waktu yang semakin dekat, aku selalu menikmatinya. Aneh ? mungkin, aku mungkin memang termasuk dalam komunitas orang aneh. Dan tak menjadi masalah yang besar bagiku, karena bahkan aku tak pernah memikirkan semua keanehan yang aku miliki.

Beberapa menit kemudian aku melihat si Boss mengeluarkan botol minumnya. Dia menawariku minum dari tempat ia duduk, karena dia tahu benar bahwa kami memiliki kebiasaan yang sama, yakni membawa sebotol air minum dari rumah. Aku membalasnya dengan tersenyum.

Saat itu, peserta semakin banyak yang hadir, wartawan juga makin berdatangan. Kali ini seorang TVRI dan kamerawannya masuk ke ruangan. Si Reporter tampak rapi dengan jas yang dipadankan dengan blus dan celana panjang yang berwarna senada, biru. Rambutnya lurus mencapai bahu, dibiarkannya tergerai.

Dia menghampiri dua wanita cantik di meja registrasi untuk mendapatkan panduan seminar. Yang mencolok di mataku adalah tahi lalat yang agak besar di pipinya. Dia tampak manis dengan asesoris alam itu. Sedangkan sang kamerawan tampil seadanya, jeans, bersepatu dan kaus oblong, serta meneteng kamera yang kukira cukup berat kalau aku yang membawanya.

Reporter itu kemudian menghampiri Dedy Ari Asfar, dan Budi Miank, dedengkot seminar ini untuk wawancara. Dedy adalah peneliti dari Pusat Studi Bahasa dan Masyarakat Borneo (PSBMB), sedangkan Budi menjabat ketua dalam Forum Bahasa Media Massa (FBMM). Dedy dan Budi tunjuk-tunjukkan. Aksi tersebut diakhiri dengan kesepakatan bahwa dua-duanya ikut si repoter cantik. Aku sempat melihat mereka di luar ruangan, lewat sebuah jendela dengan kaca yang transparan. Mereka masih saja tunjuk-tunjukkan. Aku tak bisa menahan diri untuk tersenyum. Asyik sekali gaya mereka, sangat alami dan manusiawi. Seperti anak-anak cowok SMA yang malu-malu berkenalan dengan seorang gadis, tapi tentu saja mereka tak kuasa menolak.

Tak lama kemudian, Dedy masuk ke ruangan. Dia menghampiri meja registrasi dan membawa dua kotak kue, lantas keluar ruangan lagi. Aku menduga kotak kue tersebut untuk reporter dan kamerawannya. Setelah selesai dengan urusannya, Dedy dan Budi kembali ke ruangan dan duduk manis di kursinya masing-masing.

Namaku dipanggil. Wow...saatnya...

Aku memaparkan apa yang aku tahu tentang bahasanku. Dengan sedikit mengadopsi berbagai teori jurnalistik dan ilmu komunikasi, serta tentu saja hasil tebakan mahasiswa yang selalu terlambat setiap harinya ini.

15 menit berlalu, presentasi selesai. Tiba waktunya untuk sesi tanya jawab.

2 pertanyaan untuk pemakalah pertama, 1 untuk pemakalah kedua, tentang bahasa inggris, 1 untuk pemakalah keempat yang membahas tentang kolom sastra di koran, dan 1 untukku. Pemakalah ketiga bebas pertanyaan.

Si Boss kelihatan kaget, mendengar ada satu pertanyaan untukku, apalagi dia tahu benar bahwa yang bertanya adalah seorang doktor dari Universitas Tanjungpura. Dia lalu keluar meninggalkan ruangan. Tak lama, dia kembali lagi duduk di kursinya, lalu memberi isyarat agar aku membaca pesannya di Hpku.

30 detik, HP ku berbunyi.

“Beri contoh berita yg pk js dan strigh news.yg lain2 tak usah jawab langsung, blg aja akan dilengkapi.” (10.23.52)

Aku tersenyum melihat pesan itu, juga melihat ekspresi wajahnya yang cemas. Aku jadi ingat tulisan Andreas Harsono yang menyatakan wajah si Boss pucat saat tragedi Equator terjadi tahun lalu. Tidak, dia tidak pucat, tapi kulitnya memang putih, hanya ekspresi wajahnya yang seakan-akan menggambarkan kalau mahasiswanya ini akan dilemparkan ke persemayaman buaya untuk menjadi korban ritual aliran sesat. Tak separah itu Boss....

“Makasih Boss. Tp nebak2 sikit boleh kan? Hehehe” (10.29.49)
Aku membalas SMSnya

“Tak usah. Merendah pd doktor untan tu tak apa.” (10.30.49)
Katanya lagi

Tiba giliranku menjawab. Aduh Boss, maaf, aku gak bisa sepenuhnya mengikuti saranmu dengan hanya memberi contoh dan selanjutnya mengatakan “nanti akan saya lengkapi”. Aku tampil disini membawa nama kampus, juga namamu. Aku tak akan menyerah kalah begitu saja. Dia memang hebat Boss, karir dan gelar akademiknya jauh melampauiku, tapi aku mahasiswamu. Aku ingin wajahmu tetap tegak di forum ini, sebagai dosenku. Aku tak akan menyerah begitu saja, dan lihatlah Boss, aku akan menjawab setiap pertanyaannya, untuk kebanggaanmu dan untuk kampus kita.

Tapi jangan khawatir Boss, kamu tak pernah mendidikku untuk sombong, dan aku juga takkan membangkang perintahmu. Nanti Boss, setelah kujawab semua pertanyaannya aku akan menambahkan diakhir kalimatku “nanti untuk lebih jelasnya akan saya lengkapi makalah saya, Pak”, bahkan aku akan menambahkan kalau aku adalah “seorang anak yang sedang belajar”, dan akan ku”cari teori-teori lain dari buku perpustakaan”, meskipun sudah 3 semester aku tak pernah menginjakkan kaki di perpustakaan kampus.

Boss, aku senang saat jawabanku diterima oleh mereka semua. Tapi aku lebih bahagia melihatmu tersenyum dari kursimu. Tahu kenapa ??? Karena kamulah orang yang paling mengerti betapa aku mencintai dunia penulisan, dan kamu selalu percaya padaku, kamu percaya pada mimpi-mimpiku, Boss. Kamu juga selalu membuat aku percaya pada kemampuan dan cita-citaku.

Saat kamu menjabat tanganku, dan mengucapkan selamat atas jawabanku, aku tahu bahwa aku selalu ingin melihat senyum itu, senyum kebanggaanmu. You are my best Papah, Boss. Always.....



15 Desember 2007


Tuesday, November 6, 2007

Syair Kesunyian




Ku mohon…………
Belah saja hatiku lalu tusuk jantungku
Agar lenyap semua penat ini

Lalu peluk nyawaku dengan tangan kasihMu
Biar tercerabut semua bimbang
Yang membuatku keluh

Biar aku menikmati kesakitan dengan caraku sendiri
Membiarkan langkahku menempuh tapak-tapak kesunyian
Melewati semua kesendirian
Dan mengabadikan kesenyapan

Biarkan semua suara menghilang
Karena aku menikmati kehampaan
Merasakan kegelapan dan kebiasuan dalam dimensi jiwa yang berbeda

Aku tak lagi membutuhkan tawa
Sebab aku mendamba air mata
Membiarkan luka mengoyak semua lara
Membunuh segala asa

Aku ingin lebur dalam jemariMu
Meniadakan keberadaanku
Mematikan semua kehidupanku

Lalu biarkan aku membuang dunia
Dan menggenggam kehampaan
Sebab aku ingin luruh bersamaMu
Dalam keyakinan yang disebut kegilaan.

Thursday, October 4, 2007

Makhluk Berpikir


Kadangkala aku merasa bahwa menjadi makhluk yang berpikir itu melelahkan. Setiap kali membuka mata, maka kita akan selalu berpikir sampai tak ada waktu untuk berhenti dan menikmati kekosongan, bahkan untuk membayangkan berhenti saja, kita tetap harus berpikir.

Tiap detik melahirkan keinginan, gagasan dan ambisi yang lagi-lagi menyita waktu dan tenaga. Bahkan tak hanya itu, kerapkali pikiran-pikiran memaksa kita bertarung dengan kenyataaan dan kegagalan, serta tak jarang mengiris hati dengan kekecewaan.

Memang perih, namun seperih apapun luka yang diakibatkan oleh proses berpikir, tetap saja tak ada yang dapat menghentikannya kecuali Tuhan dengan takdir kematian. Aku memang kadangkala merasa bahwa menjadi makhluk yang berpikir itu melelahkan, tapi aku yakin menjadi makhluk yang tak berpikir akan sangat menyakitkan dan menyiksaku......................
2 Oktober 2007, Saat semuanya terasa melelahkan

Tuesday, October 2, 2007

Acha............


Hari ini telat ke kampus gara-gara main sama Acha, abis manis banget sih. Nisa tuh kalo udah ketemu sama Acha, aduh...gawat gak bisa diajak kemana-mana, maunya nempel sama Acha. Nama panjangnya Pasya Janiar tapi dipanggil Acha, umurnya 9 bulan, tapi ya ampun nakalnya.

Dah ............Acha.......................

Tuesday, August 7, 2007

Sorry...................


Aduh...gak sengaja kemaren malam aku bikin seorang teman tersinggung. Aku benar2 gak bermaksud bikin dia gak enak hati. Sumpah......... murni becanda doang, tapi tiba-tiba dia kesal beneran.
Aku juga sih yang salah, seharusnya aku lebih peka sama teman-temanku. Selera humor orang kan beda2, tapi aku nyantai aja becanda, ato mungkin emang akunya kalik ya yang nyebelin banget. Gak tahu deh, pokoknya sekarang ini bener2 lagi gak enak. Aku kan gak tahan diem2an sama orang, ditambah aku bukan orang yang bisa membujuk, makin parah jadinya.
Udah berencana mo minta maaf, tapi gak tahu mesti gimana bilangnya. Pusing banget nih, gak tahu mesti ngapain. pelajaran juga sih buat aku, lain kali jangan becanda sembarangan !!!
Dari hati yang paling dalam dan ketulusan yang berhasil aku kumpulkan, aku cuma mo ngucapin : " Maafkan aku, aku sama sekali tidak bermaksud untuk membuatmu kesal kemarin, hari ini dan selamanya "

Saturday, July 21, 2007

Rumah Sahabatku...


Hari ini dia datang lagi, dan berada di dekatku, seorang sahabat yang amat istimewa. Aku suka sosok wajahnya yang lembut dan bersahaja, matanya yang jernih, juga senyumnya yang sumringah, tulus seperti anak kecil. Aku selalu suka kata-kata dan nada bicaranya yang manja dan sopan, kelakuannya dan kesederhanaannya.
Kali ini dia datang dan kembali tersenyum. Kemudian aku membuka pintu rumahnya, kutemukan luka yang menghiasi dinding, sederetan lukisan keperihannya terpampang dengan amat teratur. Aku mencoba untuk masuk lebih dalam, namun kali ini dia memegang kunci pintu yang lain. Dia tak mau memberikannya padaku, dia masukkan kunci itu dalam genggamannya. Dan kembali membiarkanku berputar-putar di dalam rumahnya, melihat-lihat apa yang telah dia bangun, ada harapan, ada do'a, atau cuma sekedar catatan pinggiran kesehariannya.
Namun sekali lagi dia membatasi wilayah yang boleh ku masuki, kunci itu tetap digenggamnya begitu erat................................................................

Friday, July 13, 2007

Aku Bertanya

Mengapa ....
Hari ini terasa begitu jengah
Matahari seolah membakar kepala
Tanahpun seakan tak rela menjadi tempat berpijak

Kenapa ....
Hari ini belaian angin tak lagi mesra
Dingin menusuk dalam luka yang menganga
Dan semua masih terpaku di tempat

Ada apa .....
Hingga asa terasa patah
Meninggalkan kata-kata tanya
Dan Senyum tak lagi merekah

Benarkah yang kurasa .....
Suara hati begitu sayup
Pelan dan semakin tak terdengar
Kegalauan kian menggila menanamkan sejuta lara

Saturday, July 7, 2007

Pluralitas dan Hubungan Etnis di Kalimantan Barat

Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki tingkat pluralitas yang sangat tinggi. Berbagai orang dari agama, dan etnis serta kebudayaan yang berbeda menetap di daerah ini. Namun demikian, Kalbar juga dikenal sebagai salah satu daerah yang rawan terhadap konflik antar etnis. Hal ini terbukti dengan seringnya terjadi konflik yang melibatkan etnik di Kalimantan Barat, diantaranya pada tahun 1967 yang melibatkan etnis Dayak dengan Tionghoa, tahun 1979, 1996/1997 antara etnis Dayak dengan Madura, kemudian tahun 1999 yang melibatkan etnis Melayu dan Dayak dengan etnis Madura. Kejadian-kejadian tersebut memakan korban yang tidak sedikit, baik nyawa manusia maupun harta benda. Hal itulah yang kemudian membuat Kalbar, terutama bagi masyarakat luar identik dengan konflik antar etnis.
Namun jika dilihat lebih jauh dari akar budaya masyarakat di Kalbar, perdamaian dan harmoni memegang peranan penting. Pluralitas atau keberagaman yang sering dianggap sebagai pemicu konflik justru tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Semua konflik yang terjadi, pada dasarnya bukanlah merupakan penolakan terhadap pluralitas etnik, namun lebih dipacu oleh ketidakpahaman masyarakat terhadap budaya-budaya lain yang ada di sekitarnya.
Prasangka-prasangka negatif yang berkembang di kalangan masyarakat membuat kesempatan terjadinya konflik berkepanjangan semakin terbukan lebar. Hal ini terjadi karena tidak efektifnya komunikasi antar budaya dalam masyarakat. Oleh sebab itu, penting kiranya pluralitas dan hubungan antar etnik mendapat perhatian khusus dan ditinjau lebih dalam dari segi akademik guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat pluralitas di Kalbar, diantaranya ; keadaan geografis dan kebijakan pemerintah.

Keadaan Geografis
Kalbar merupakan salah satu provinsi di Indonesia, dimana Indonesia sendiri terdiri atas beribu-ribu pulau yang terpisah oleh lautan. Keadaan yang demikian, apalagi dengan kedudukan Indonesia yang menjadi daerah transit dari berbagai benua, membuat masyarakat Indonesia memiliki berbagai cara hidup yang berbeda. Dengan latar belakang yang demikian lahirlah berbagai kebudayaan dan tradisi yang berbeda pula. Hal ini lebih diperkuat dengan penyerapan budaya-budaya dari luar Indonesia.
Kalbar juga mengalami hal yang sama. Sebagai daerah yang berada dalam jalur perdagangan Internasional pada masa lalu, Kalbar menjadi tempat bertemunya berbagai budaya, baik yang datang maupun budaya masyarakat asli. Tak jarang para pendatang ikut menetap untuk selamanya di Kalbar. Hal inilah yang kemudian mendorong tingginya tingkat pluralitas di provinsi yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini

Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah juga menjadi salah satu penyebab pluralitas budaya di Kalbar. Kebijakan yang dimaksud salah satunya adalah transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari tempat yang padat penduduknya ke daerah yang jumlah penduduknya sedikit.
Kalbar telah menjadi daerah tujuan transmigrasi sejak dulu. Menurut hasil statistik, jumlah penduduk daerah ini memang relatif rendah, sehingga Pemerintah menjadikannya sebagai tujuan bagi transmigran yang berasal dari daerah padat, seperti pulau Jawa dan Madura. Perpindahan tersebut menambah keberagaman budaya di Kalimantan Barat, setelah kedatangan penduduk dari daerah lainnya, termasuk masyarakat etnis Tiong Hoa.
Pluralitas yang tinggi memiliki peluang besar terjadinya konflik apabila tidak disikapi dengan bijaksana. Arogansi kebudayaan pada setiap kelompok masyarakat akan berakibat fatal apabila tidak dapat dibendung dan dikomunikasikan dengan berbagai budaya yang ada. Hal ini merupakan realitas kehidupan yang perlu disikapi secara tepat. Tidak selamanya pluralitas menimbulkan dampak yang negatif bagi kehidupan masyarakat. Bagi setiap manusia yang lahir ke dunia, keberadaannya dalam suatu etrnis tertentu bukanlah sebuah pilihan. Pada dasarnya setiap etnik mengajarkan nilai-nilai kearifan pada masyarakatnya. Selain rawan terhadap konflik, keberagaman ini juga memiliki nilai positif. Keberagaman ini merupakan salah satu aset negara yang sangat berharga.
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya banyak orang dari berbagai suku yang bekerjasama dan bahkan bersahabat. Hal ini dapat dilihat di pusat-pusat keramaian, seperti di pasar. Setiap orang bekerjasama dengan tujuan yang sama pula, yakni memenuhi kebutuhan hidup. Namun di beberapa tempat juga terjadi konflik akibat masyarakat yang sama-sama tidak memahami kebudayaan di sekitarnya. Sebagai contoh, di daerah-daerah tertentu umumnya masyarakat tidak begitu menyukai kebiasaan orang Madura yang selalu membawa clurit ke mana-mana. Mereka menganggap hal itu sebagai wujud pamer kekuatan dan tidak wajar.
Namun jika dilihat dari sudut pandang orang Madura, membawa celurit merupakan suatu kebiasaan yang telah menjadi tradisi, layaknya keris bagi para bangsawan Jawa. Seperti keris, celurit juga merupakan pelengkap dalam berpakaian, selain untuk menjaga diri dari perbuatan jahat orang lain. Jadi penggunaan celurit dari sisi ini tidak menunjukkan sikap kesombongan, namun lebih cenderung pada kebiasaan dan tradisi yang berkembang.
Hal ini juga terjadi pada etnis-etnis lainnya. Anggapan yang salah dan terus berkembang di masyarakat membuat hubung an antar etnis yang seharusnya dapat rukun menjadi tersulut konflik. Pandangan yang menyatakan bahwa orang-orang Tiong Hoa selalu korupsi dan bermuka dua, membuat masyarakat etnis lainnya tidak mempercayai mereka. Padahal jika dikaji lebih jauh, masyarakat Tiong Hoa memegang peranan penting dan turut berjasa dalam pertumbuhan ekonomi di Kalbar.
Anggapan lainnya, seperti orang-orang Melayu yang memiliki sifat malas, dan Dayak yang terbelakang turut memperparah keadaan yang rawan akan konflik. Semua anggapan dan pandangan ini sebenarnya tidak dapat dibuktikan secara empirik. Sayangnya, pandangan-pandangan negatif ini terus bekembang hingga sekarang.
Anggapan-anggapan dan kecurigaan antar etnis di Kalbar harus segera ditangani lebih serius. Hal ini jika didiamkan hanya akan membawa akibat buruk bagi kesejahteraan dan keamanan masyarakat. Semua itu dapat ditanggulangi dengan membuka forum komunikasi antar etnis dan mengaktifkan kegiatan-kegitan yang berorientasi pada keberagaman etnik. Selain itu masyarakat juga harus membuka wahana berpikirnya lebih luas, untuk memahami kearifan yang tersimpan dalam budaya masing-masing.
Dalam hal ini, pemerintah juga dituntut untuk ikut serta secara aktif. Pemerintah lewat aparat penegak hukumnya harus mewujudkan supremasi hukum secara tegas. Hal ini penting untuk menindak setiap kejahatan, agar tidak terjadi kecurigaan yang kemudian berakhir dengan kemarahan masyarakat. Sikap keterbukaan, perlakuan yang adil dan pengetahuan luas akan dapat menjembatani semua keberagaman yang hidup, bahkan semakin membuat Kalimantan Barat menjadi kaya akan budaya, tanpa adanya kerusuhan dan korban jiwa. Semoga.
dipublikasikan : Pontianak Post, 7 Juli 2007

Monday, June 25, 2007

Aku dan Asa

Aku adalah pena yang terluka
Dengan tinta yang membanjiri meja
Menciptakan noda-noda dalam kertas yang terkoyak

Aku kabarkan derita mereka
Kanak-kanak yang tidur dengan rasa lapar
Tangan-tangan kecil yang menghiba
Dalam kegarangan surya tak terlara

Aku tuliskan kebejatan binatang jalang
Yang memperkosa gadis-gadis cantik kita
Dalam malam pertama kebengisan
Dengan darah dan air mata keperawanan yang terkoyak

Aku masih terus membanjiri meja dengan tinta yang merah
Mengabarkan pada dunia segala yang terluka
Sampai aku layu dalam kerentaan
Dan mati dalam asa yang terus membara

Aku wariskan kerja keabadian
Pada pemegang panji masa depan
Sampai mereka menjadi manusia
Dalam wujud segala bangsa

Sebuah Kepenatan

Setumpuk permasalahan pers di kampusku benar-benar terasa menyesakkan dan berkumpul dalam kepala yang terasa hampir mau pecah. Tadi pagi datang terbitan dari BEM FKIP Untan. Tulisan mereka bagus, dan tampilannya berwarna. Timbul rasa iri dalam hati, kapan WARTA seperti itu ???? Bukan tulisannya yang membuatku iri, meski agak narsis tapi aku yakin teman-temanku bisa menulis, sangat bisa. Mereka punya kemampuan untuk itu, hanya perlu latihan dan mereka akan terbentuk sebagai penulis-penulis yang membanggakan.
Yang membuat aku iri adalah tampilan terbitan mereka yang berwarna dan tertulis gratis. Kapan WARTA akan seperti itu ? Bukannya tak berusaha, tapi dana untuk itu benar-benar tak ada pada kami. Sampai saat ini WARTA terus hidup dari hasil penjualan yang hanya 1000 rupiah, tak ada dana lain, kecuali uang dosen-dosen yang biasanya membayar lebih. Tak jarang uang pribadi kamipun harus masuk kesana. Hari ini simpanan WARTA tak lebih 200 ribu, sedangkan biaya cetak naik dari 240 ribu menjadi 270 ribu. Sampai saat ini masih terjadi perdebatan, apakah bulan ini WARTA dapat terbit ? Dengan konsekwensi apabila terbit, maka tak ada dana untuk penerbitan bulan depan, padahal bulan depan adalah penerimaan mahasiswa baru. Kalau tak terbit, kasihan para wartawan yang telah mengejar berita, apalagi mereka adalah orang-orang yang baru saja bergabung dengan LPM. Penerbitan bulan ini akan sangat berarti untuk mereka. Permasalahan bertambah saat kamera rusak, otomatis kami tak bisa memotret apapun.
Pernah kami mencoba pinjam di jurusan Dakwah, alhasil seorang temanku di ceramahi habis-habisan ketika mengembalikannya. Padahal tak ada satu komponenpun yang rusak. Aku jadi ingat perkataan Pak Yus yang kesal dengan pagelaran musik dikampus. Dia berkata mengapa kampus ini lebih suka memberikan uang untuk pagelaran musik yang berteriak-teriak dari untuk penerbitan koran kampus.
Iri, ku akui sangat iri. Saat melihat kampus ini mengeluarkan puluhan juta untuk Radio dan TV, bukankah koran kampus juga media pembelajaran ? Bagaimana mungkin Fakultas Keguruan memiliki media dengan tampilan dan dukungan dana yang lebih besar dibandingkan dengan Jurusan yang memiliki program studi Komunikasi dengan spesifikasi Jurnalistik ? Bagaimana aku tidak iri melihat tower panjat dinding yang menjulang dengan tongkat-tongkat bajanya, sementara untuk berjalan saja WARTA masih terseok ?
Tak banyak yang ingin ku pinta, andai saja aku boleh meminta. Aku hanya ingin terbitan WARTA berwarna, halaman depan dan belakang saja.... dan sebuah kamera. Cuma itu.

Saturday, June 23, 2007

Jauh

diam....
hening....
bisu dan tak berkata...

bahkan tak mampu menatap bening matamu
hanya punggung yang terlihat semakin menjauh
terjarak dengan dinding kaca
tersapu dalam waktu yang berburu

Kini kau tiada...
dan akupun semakin maya...

Saturday, June 9, 2007

Besok Umurku Berkurang Setahun.............

Besok 10 Juni, aku ulang tahun. Setiap kali tanggal ini datang aku selalu saja seperti anak kecil, deg-degan dan menunggu-nunggu matahari terbit. Sama seperti ini waktu kelas 3 SD dulu. Betap rasanya waktu cepat sekali berlalu, umurku akan berkurang lagi setahun. Itu artinya, makin sedikit waktuku untuk berbuat sesuatu.
Harapan ??? Entahlah... Aku terlalu banyak memiliki harapan dan mimpi, sampai aku tak tahu mana harapan yang khusus ku buat ketika hari ulang tahunku. Aku merasa Allah benar-benar Maha baik, dia memberikan banyak sekali sketsa harapan untukku teruskan menjadi jalan hidupku. Tanpa itu, mungkin aku hanya sebuah patung yang takkan bergerak. Nafasku adalah impian, dan detak jantungku adalah harapan maka aku hidup sebagai seorang manusia. Terimakasih ???
Tentu saja, banyak sekali orang di dunia itu yang harus aku berterimakasih padanya. Orang tuaku, sahabat-sahabatku, guru-guruku, saudara-saudaraku, teman-temanku dan semua orang yang menyisihkan sedikit waktu, pikiran, cacian atau pujian untukku. Mereka semua harus menerima terima kasihku.
Maaf ???
Yah...pastilah....Aku cuma manusia yang takkan terlepas dari khilaf. Semuanya.... ku mohon maafkan aku, atas semua dan segala yang telah kulakukan. Aku juga ingin meminta maaf pada orang2 yang kusakiti. Sekali lagi, Maafkan aku............
Harapan ???
Tadi kau telah menanyakannya'kan ??? Baiklah aku akan menjawab, harapanku yang pertama, aku diijinkan untuk terus menulis... dan ...terus menulis...sampai Allah mengutus malaikatNya untuk membawaku pergi dari dunia ini. Aku ingin mati di jalan yang aku yakini benar. Aku juga ingin dapat membahagiakan orang-orang, minimal mereka yang kucintai. Lalu, aku ingin orang-orang yang telah membuatku kehilangangan diri mereka kembali seperti dulu, aku ingin mereka bahagia. Lalu..,..,..,..,...,...,...................................................................................................................
Dan sudahlah,....jangan bertanya lagi, bukankah hari itu, 10 Juni itu hanya 24 jam sama seperti hari lainnya...................................................................

Wednesday, May 9, 2007

Jawaban Yang Mulai Ku Ragukan

Pernah ada seorang bertanya padaku " Seperti apakah persahabatan untukmu ?"
Tanpa ragu sedikitpun aku menjawab " Hubungan yang terlalu suci untuk didefinisikan, karena ia begitu bebas memilih. Hanya ada hati di sana, tanpa intervensi alam. Hubungan yang dilandasi dengan kesadaran, dan pamrih yang tak seberapa"
Lalu ia bertanya lagi " Seperti apa yang ingin kau lakukan untuk temanmu ?"
"Aku ingin selalu ada untuknya, terutama saat-saat mereka membutuhkanku dan kalaupun aku harus pergi, aku ingin meninggalkannya dalam kebahagiaan"
" Lalu seperti apa teman-temanmu saat ini ?"
" Seperti apa yang ingin ku lakukan untuk mereka"

Sayang, saat ini aku mulai ragu dengan apa yang kukatakan. Aku mulai merasa kalau semua itu hanya pikiran egoisku. Entak kenapa ????

Tuesday, May 1, 2007

Ya Allah......

Ya Allah, Emakku sakit. Rasanya perih sekali melihat wanita yang paling kucintai memuntahkan darah dari mulutnya. Semakin menyakitkan saat dia selalu mencoba kelihatan kuat didepan anak-anaknya. Dia berjalan menuju dapur, dia tersenyum, lalu bercanda dengan cucu-cucunya. dia tak mau kelihatan lemah, dia tak mau mencemaskan anak-anaknya, bahkan dia tak mengizinkanku untuk menelpon abang yang sedang bekerja. Ya Allah, sakit sekali........
Namun tubuhnya tak dapat berbohong tatkala dia kembali memuntahkan darah, kini semuanya darah. Ya Allah, sebelah nyawaku serasa terbang bersama angin yang begitu dingin. aku tak pernah merasakan dinginnya angin yang benar-benar menusuk tulangku, seperti sore ini. Dia terlihat begitu pucat, hari ini aku melihat ibuku begitu tua, kurus dan lemah. Tapi itu hanya fisiknya, karena aku masih bisa melihat ketenangan di matanya, di mata wanita yang paling tabah sedunia, di mata wanita paling tegar sedunia. Dia menenangkan adikku, dan kakak-kakakku yang menangis histeris, kemudian bapakku yang langsung menghampirinya usai sholat Ashar. Akhirnya tinggal aku sendiri yang masih sanggup berada di sisinya, melihat darah-darah itu keluar dari mulutnya. Melihat betapa seluruh tenaganya terkuras setelah semua kejadian itu. Ya Allah, terima kasih tetap membuatku bisa mengingatMu, karena hanya itu yang benar-benar bisa membuatku tegar.
Dan akupun harus tetap tegar kala menemani wanita yang kuanggap rahmatMu itu untuk menuju rumah sakit. Santo Antonius, nama rumah sakit itu. Bismillah, aku mulai perjuangan ini ya Allah, dan aku yakin dengan KuasaMu, emakku akan baik-baik saja. Tiada daya dan kekuatan tanpa tanpa kuasaMu. Dalam tiap inchi harapanku yang panjang telah tertanam dengan subur sebuah keyakinan bahwa Engkau takkan pernah meninggalkanku, meski cuma sepersejuta detik, takkan pernah, Engkau takkan memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan makhlukMu. La tahzan. Jangan takut, jangan sedih sesungguhnya Allah bersama kita.

Tuesday, April 17, 2007

Selamat Jalan Teman..............

Hidup benar-benar seperti mimpi. Banyak peristiwa yang terjadi tanpa dapat di duga atau bahkan terlintas. Kemarin malam (16/4) aku mendapat kabar mengejutkan dari Andreas, adik kelasku di SMA dulu. Dia mengabarkan bahwa senior kami di SISPALA SMANSA angkatan XI yang bernama Emelya Sari mengalami kecelakaan. Kak Emel meninggal !!!........
Tuhan, sesaat aku merasa waktu berhenti. Sosok Kak Emel begitu lekat rasanya dalam ingatanku. Entah kenapa kenangan-kenangan saat di SMA dulu dan peristiwa-peristiwa tentang Sispala kembali berkelebat, seperti baru terjadi kemarin. Hingga saat aku menulis sekarang ini, senyumnya masih saja terasa membingkai mataku. Dia begitu manis, dan baik, mungkin karena dia dan temanku, Mitra bertetangga hingga rasanya dia selalu memperhatikan kami.
Aku bahkan masih ingat peristiwa ketika acara buka puasa bersama SISPALA yang digelar di rumah Mitra. Menjelang sore, belum ada seorangpun yang datang. Aku dan Mitra mulai panik apalagi teman-teman seangkatan kami tidak ada yang membantu, hanya kami berdua. Lalu kami berjalan menuju rumah Kak Emel dan mengendap-endap untuk memastikan apakah kakak2 kelas kami sudah datang atau sebaliknya, karena sebelum ke rumah Mitra kami yakin mereka pasti akan berkumpul dulu di rumah Kak Emel. Sialnya, saat itu kami ketahuan. Tanpa berpikir panjang, kami segera melarikan diri, dengan meninggalkan mereka yang kebingungan. Tuhan, peristiwa itu seperti baru saja terjadi………………
Mungkin kematiannya memang membuatku sedih, tapi peristiwa di balik kematiannya membuatku benar-benar terluka. Menurut keluarganya, Kak Emel pergi bersama keponakannya yang baru berusia 8 tahun. Kemudian di perjalanan dia di jambret, dia bersikeras mengejar penjambret itu. Sayang, dia diserempet, kemudian terjatuh dan terjadilah kecelakaan maut itu. Dia digilas oleh kendaraan lain. Ironisnya, setelah dalam keadaan sekarat seperti itupun, masih saja ada orang yang memanfaatkannya untuk melucuti perhiasan Kak Emel. Ya Allah…. terbuat dari apakah hati orang itu ?? ataukah hati mereka telah mati seiring dengan matinya moral di dada.
Tak ada lagi rangkaian kata yang sanggup untukku tulis, aku tak tahu harus menulis apa. Di otakku terasa banyak sekali hal yang ingin kutuliskan, tapi aku benar-benar kehabisan kata. Ya Allah, hanya dengan kuasaMu semua ini terjadi, hanya dengan kebesaranMu semua ini akan menjadi pelajaran bagi banyak orang, Ya Allah dengan segala kelemahanku aku memohon kepadaMu, Terimalah dia Ya Allah, terimalah jiwanya di sisiMu, ampunilah dia dan terimalah segala aml ibadahnya. Amin…

Saturday, April 7, 2007

Hari Yang Menyebalkan

Duh.... hari ini menyebalkan.
Pertama aku gak suka mata kuliahnya.
Kedua, males banget liat papah hari ini. Aku minta tulisanku yang kemaren dikoreksi, trus dia bilang kalo aku gak tulus minta koreksian, dia bilang aku ngarapin yang laen. Aduh... ngarapin apa coba ????????. Dia bilang kalo dia bersedia buat ngoreksi tulisan aku, tapi mesti tulisan yang laen, bukan yang itu. Emang sih tulisan itu dapet juara waktu lomba KarIl kemaren, tapi'kan aku butuh koreksiannya buat bahan pembanding untuk tulisanku berikutnya. Dalam tulisan itu aku bikin analisis, nah struktur analisis itu yang pengen aku minta koreksiannya, apanya yang kurang dalam pendekatannya, karena untuk tulisan berikutnya aku butuh struktur analisis yang benar. Cuma itu kok, gak lebih. Bener-bener kecewa banget sama papah hari ini, sangat kecewa...........

Friday, March 30, 2007

Hujan...

Di luar hujan deras, deras sekali ada deru angin yang terasa dingin ditambah suara guntur dan sesekali ada kilatan cahaya. Satu perangkat gejala alam yang maha dahsyat. Luar biasa. Aku suka melihat titik-titik air yang jatuh kebumi dengan cepatnya, berbenturan dengan tanah, kemudian membentuk lompatan-lompatan kecil. Ada warna putih air yang dimainkan oleh angin menciptakan siluet cahaya seperti selendang seorang bidadari. Lalu ada daun-daun palem yang panjang dan ramping mengikuti gerakan angin dengan jemarinya, menari gemulai seperti seorang ballerina diatas panggung. Aku selalu percaya bahwa hujan adalah pesta dansa paling indah yang pernah tercipta di bumi.
Aku suka hujan, Karena hujan selalu menghadirkan sebuah kerinduan akan kenangan yang terkubur jauh dalam ingatanku. Dalam sekejap aku merasa seperti pernah memiliki sesuatu yang sangat berharga, meski aku sendiri tak mampu untuk mengingatnya. Warna suram yang ditampilkan hujan selalu menambah kerinduan akan itu. Dingin suasana membuat semuanya terasa begitu nyata. Hujan membantuku untuk menghanyutkan semua hal yang tak ingin ku simpan, membawaku ke pintu rahasia untuk masuk ke dunia lain, menggandengku sebentar, meski akhirnya aku tetap harus kembali pada kehidupan nyata.

Saturday, March 24, 2007

Waktu Pelatihan

Duh bosan banget neeh…
Materinya motivasi menulis, tapi kok aku malah gak semangat, dan malah lagi gak dapat motivasi. Kayaknya kalo pematerinya Papah ato Om Unoi bakalan keren deh. Soalnya mereka paling cerewet dan banyak menghabiskan waktunya untuk menulis, ato mungkin akunya aja yang gak respek sama materinya.
Tapi ngomong-ngomong soal Papah, dia kenapa ya ? Soalnya kemaren Papah juga ngasi materi, tapi kok rasanya gak nyambung sama tema yang dibawakan. Terus alat-alat bantu yang di pake Papah juga pada jadi aneh-aneh, slidenya kebalik, infocus nya juga gak genah, Papah napa ya ? mungkin lagi banyak urusan kali ya ? Soalnya Papah harus ngajar,trus juga harus mempersiapkan koran barunya. Pasti semua itu gak mudah dan bikin pusing. Tapi apapun itu semoga Papah selalu sukses dan tetap jadi Papah kami yang terhebat………………
O iya, kemaren pagi si Honey sempat SMSan sama Papah, dia minta ijin buat dia, aku, ibu Negara, sama si penyiar gaul untuk gak ikutan mata kuliah news, soalnya kita;kan ikut pelatihan, trus Papah balas SMS si Honey, gini neeh “OK, belajar yg bener ya”. Hehehehehe waktu itu sama si Honey seneng banget, kerasa kalo Papah tuh peduli sama kita-kita. Kata Honey, dia kayak papa kita beneran. Hehehehehehe dia’kan emang Papah kita……….
Terus sorenya Papah ngasi materi, kejadian deh kayak yang tadi. Waktu Papah ngasi materi si Honey sempat sedih, soalnya Papah tuh nyinggung soal buku harian, trus bilang siapa yang mok jadi penulis tapi gak punya buku harian sama aja bo’ong. Nah kita’kan gak punya buku harian, tentu saja protes, meski Cuma dalam hati. Ah Papah……………
Gara-gara itu mukanya si Honey langsung sedih. Kok Papah ngomongnya gitu sih, katanya. Kalo buku harian, bukannya gak mok nulis tapi kita emang anti sama benda satu itu. Tapi gak papalah yang penting kita tau Papah gak bener-bener bilang gitu sama kita. Dan Papah juga tau itu……………………

21 Maret 2007

Saturday, March 17, 2007

Akhir Februari...

Hari ini tanggal 28 februari 2007, akhir bulan februari.
bulan ini pergi dengan meninggalkan banyak peristiwa bagiku. Mulai dari kepergian ke Gombang yang melahirkan begitu banyak pelajaran dari orang-orang yang baru sekali kutemui, workshop yang menaruh kenangan berharga, sampai pada perjuangan kecilku juga liburan anehku. banyak hal yang terjadi di bulan februari, banyak sekali. tidak hanya padaku tapi juga pada banyak orang. Tragedi Kapal Levina 1 juga mewarnai bulan yang hanya berumur 28 hari ini. Bagi keluarga kedua kamerawan yang jadi korban tenggelamnya kapal jenis roro itu, bulan februari pasti takkan pernah terlupakan, juga bagi yang lainnya.
Februari menambah rentetan kecelakaan transportasi ditanah air. setelah KM.senopati, Adam air kini Levina. Aku jadi teringat lelucon yang menyatakan bahwa di Indonesia nyawa manusia lebih murah daripada barang elektronik di Jepang dan di Amerika. Mungkin ada benarnya. Kemarin waktu aku menonton berita di TV, dikatakan bahwa pihak Levina akan memberikan biaya tanggungan pengobatan pada penumpang yang dirawat, lalu bagi penumpang lainnya akan diberikan ganti rugi senilai 4 kali harga tiket, atau sekitar 500 ribu rupiah. Nyawa manusia di Indonesia hanya seharga 500 ribu ? atau harga nyawa orang miskin ? karena siapapun tahu orang-orang yang menumpang kapal kebanyakan mereka yang ekonominya rendah. bagaimana dengan ganti rugi penumpang peasawat ? apa di negeri yang terkenal santun ini harga manusia miskin dan kaya pun harus dibedakan ? setelah strata sosial, pendidikan, harta dan kebangsawanan mengkotak-kotakkan manusia, ternyata setelah mati nyawapun harus harus dikotak-kotakkan berdasarkan alat transportasi tempat seseorang meninggal. Ironis.................


February 28, 2007 at 11:46 PM

Perjalanan yang Kedua....

Hari ini dipanggil sama papah Yuchy, disuruh ikut sama rombongan dosen yang lagi mok pergi ke Senaken. Ada kegiatan disana. Senang pasti, tapi kayak biasalah papah bilang blom tentu ada tempat buat aku dan Nisa, dia emang biasanya nyuruh salah satu doang. Biasa papah usil…………….. Tapi bukan kami namanya kalo putus asa :-P Nisa lantas lobi-lobi Bu Cucu, dan berhasil. Tempat buat Nisa beres. Dan buat aku, itu jadi urusannya Papah. Masih ada satu lagi, kerjaan di WTC. Nggak juga mudah sih, tapi my boss baik bangget, pasti boleh pergi asal ada yang gantikan. Nah, buat yang gantikan kayaknya harus minta tolong sama teman hehehehehehehehe Berarti sekarang harus cari pengganti neeh, terus pulang dan beres-beres buat besok. Agak-agak seram sih dengerin ceritanya Nisa soal tempatnya. Bayangkan gak ada kamar mandi, gak ada WC plus gak ada warung, pasti bener-bener lengkap tuh penderitaan. Gimana mok mandinya?????????????? Tapi gak mungkin dong mundur gara-gara itu. Justru semuanya akan lebih berkesan saat kita berada dalam situasi kekurangan, dapat belajar dan memahami kehidupan mereka. Jadi ingat ungkapannya Gie “ Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat” . Aku kan orang Indonesia, mereka juga orang Indonesia. Tapi jadi kepikiran, betapa lambatnya kemajuan negeri ini. Di tahun 2007, masih ada desa yang tidak punya WC dan kamar mandi ????? harus buang air didalam hutan. Gila… kenyataan ini kok keliatan bertentangan dengan hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan yang kian bertambah megah. Di Infotaiment seorang artis tak segan-segan menghabiskan uang belasan juta hanya untuk membeli kostum yang akan dipakainya saat menghadiri acara penganugerahan piala citra. Sedangkan disisi lain ada banyak manusia yang rela tubuhnya dibanjiri keringat dan debu seharian hanya untuk beberapa belas ribu rupiah. Begitu juga dengan koruptor yang memerah negera ini trilyunan rupiah, kasusnya tak selesai-selesai sampai saat ini, banyak pertimbangan dan l;ain sebagainya. Sedangkan maling ayam harus meringkuk berbulan-bulan dipenjara plus biru lebam bekas bogem mentah ketika pulang kerumah. Semuanya seperti dua dunia yang amat berbeda namun terjadi dalam satu tanah, tanah Indonesia, dengan pelaku yang sama pula, anak negeri ini. Aku jadi ingat ungkapan ‘indopahit’nya Andreas Harsono, mungkin benar terlalu banyak kepahitan yang terjadi di negeri ini, hingga memang pantas kalo negeri cantik yang tak lagi anggun ini menyandang nama Indopahit. Tapi tetap saja, ini adalah negeriku, tumpah darahku. Negeri ini adalah ibuku, yang terus akan kubela dan kujaga sampai desah nafas terakhir, dan masih cita-cita yang sama indonesiaku akan menjadi negeri terbaik didunia ini.


February 09, 2007 at 12:43 AM

Anak-Anakku...

Tanggal 21 januari 007 kemaren si Baby satu lagi lahir, alhamdulillah selamat dan sempurna. Sempat deg-deg an juga, soalnya kalo sampe tanggal 22 si Baby gak lahir maka kakak harus di operasi hi………………………..
Tapi alhamdulillah pertolongan Allah selalu datang. Lahir lah si Baby. Seperti harapan kakak, kali ini anaknya cewek. Beratnya 3,2 kg dengan panjang 49 cm. udah langsung di kasi nama, Nasyifah Umar. Lucu ya……. Panggilannya ifah………….
Lengkap sudah nikmat Allah untukku diawal tahun ini. Empat ponakan yang super manis akan mewarnai duniaku.
Oh ya si Dedek Putri (ponakan pertama) udah bisa main olahop, padahal baru dibeli tuh. Jadi seneng banget ngeliat dia asyik main, Cuma kadang-kadang sampe lupa waktu. Khawatir juga sih, kalo gara-gara olahop badan gembulnya bakalan kurus, tapi yah gak papalah, itu kan juga olahraga. Lagian dia seneng banget.
Yang paling bikin gembira, dia udah nemuin cita-citanya, padahal masuk SD aja rencananya juli depan. Dia pengen jadi dokter, mudah-mudahan kesampaian. Aku bilang sama dia supaya rajin belajar biar pinter dan dapat bea siswa. Soalnya jadi dokter mesti pinter dan banyak biayanya, dengan bea siswa dia bisa jadi dokter yang mandiri yang gak kegantung ama orang tua. Dan dokter hebat mesti mandiri. Hehehehehe lucu juga sih, ngomongnya udah kayak sama orang dewasa aja, padahal dia ngerti aja blom. Tapi aku pengen menanamkan nilai-nilai itu sejak dia masih kecil dan kelak pada ponakanku yang lain. Ya ……….Allah bahagianya menyaksikan mereka tumbuh, tertawa dan membuat sejarah baru di dunia. Terimakasih untuk waktu yang telah engkau berikan wahai Dzat Pemilik kehidupan.


February 09, 2007 at 12:38 AM

Hari Ini..............

Hari ini sukses menyelesaikan buku “Jurnalisme Sastrawi”, setelah sekian hari tertunda, dan sekaligus menjadikan hari ini sebagai hari libur tugas yang indah. Lagi benar-benar gak pengen ngerjain tugas apapun setelah seminggu benar-benar capek dikerjain sama tugas kampus, maklum akhir semester. Sistem pendidikan’kan masih seperti yang dulu, giliran gak ada tugas, semua mata kuliah gak ada tugas, pas lagi waktunya ngasi tugas, semuanya ngasi tugas. Gak efektif sekali…..konsentrasi manusia bakal kepecah-pecah kalo kek gitu, dan yang pasti hasilnya gak optimal. Kapan majunya dong…..
Ada tugas bikin konsep ceramah, makalah dan laen-laen. Tapi yang paling menonjol, dan hampir bikin seisi kelas frustasi adalah tugas jurnalistik. Disuruh wawancara sama wartawan dan anggota DPRD. Praktis, semua kalang kabut, kebanyakan mikirnya susah ketemu sama anggota dewan. Eh.. ternyata ketemu wartawan jauh lebih sulit. Gila..yang namanya wartawan kalo udah jam kerja bakalan raib, kayak ditelan bumi. Ketemu sih mungkin dijalan, tapi gimana ngenalinnya ? gak ada tanda2nya. Beda sama anggota dewan……
Abis itu, banyak kawan-kawan yang udah ketemu wartwannya dan wawancara, eh malah dikerjain….. ada yang ngasih informasi asal, malah ada yang pake nama samaran. Kekekek ……. Pas ceritakan kembali didepan dosen, tuh Papah malah senyum-senyum, dia tahu kalo mahasiswanya dikerjain. Untung aku sama Nisa ketemu sama wartawan yang punya tanggung jawab atas generasi muda. Jangankan dikerjain, kita malah dibekali ilmu begitu keluar dari ruangannya. Itulah bedanya mahasiswa yang bernasib mujur dan mahasiswa yang bernasib apes.
Di rumah ada kabar baik. Si Cantik udah punya nama. Pasyha Janiar, namanya cantik kayak si Cantik. Si Baby satu lagi juga hampir lahir, tapi kayak biasa proses persalinan kakakku yang satu ini rada-rada angker. Sekarang aja udah dua kali ganti klinik. Mudah-mudahan dia dan bayinya baik-baik aja. Amin…..
Oya, aku sama Nisa dapet tawaran untuk ikut dalam rombongan peneliti dosen, tapi cuma salah satu dari kami. Sampe kemaren kami berdua blom memutuskan siapa yang akan pergi, karena kami sama-sama mau pergi. Kita sama-sama gak mau melewatkan kesempatan ini, tapi apa boleh buat yang pergi hanya salah satu antara kami. Nisa bilang kita akan pergi sama-sama, atau nggak ada yang pergi sama sekali. Yah.. aku pikir untuk sebuah kesetiakawanan itu keputusan terbaik, tapi ditinjau dari kesempatan kedepan itu merupakan keputusan yang terlalu tergesa-gesa. Kalau sampai itu kami lakukan, maka kedepannya kesempatan untuk ikut dalam penelitian bakalan sirna. Sedangkan mereka punya agenda penelitian yang gak sedikit. Itu artinya kesempatan emas bakalan kami lewatkan begitu saja. Ya gak lah………….
Akhirnya setelah melewati beberapa jam berdebat dengan cewek keras kepala itu, aku berhasil meyakinkan kalau salah satu dari kami harus tetap pergi, dan orang itu adalah dia, Nisa. Tapi aku membebaninya dengan mengharuskan dia merekan dan menuliskan semua kejadian yang ketika aku membacanya bisa membuatku seolah-olah merasakan suasana yang sama. Ayolah teman…... Ingat… kita gak akan melewatkan kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman seluas-luasnya kemudian berbagi dengan dunia lewat tulisan kita (hehehehehe dunia bo’, gak papa kali namanya juga cita-cita)
January 19, 2007 at 01:54 AM

Untuk Sakit Ini

Hari ini untuk kesekian kalinya sakit kepala lagi. Kok malah makin sering ya ? Kayaknya udah hampir tiap hari mana makin sakit lagi.... uh............ Padahal kalo lagi sakit rasanya minta ampun..... pandangan mata jadi gak bener otak juga rasanya seperti mau keluar, pokoknya benar-benar gak enak. lagian kalo sakit bawaannya ngatuk dan malas... itu tuh yang paling menyebalkan. Tapi nikmatin ajalah............ Toh rasa sakit itu adalah sebagian dari bumbu kehidupan. Dengan rasa sakit, manusia bisa merasakan nikmatnya kesehatan, dan bersyukur atas itu. Banyak hal yang sering kita lupakan ketika kita merasakan kenikmatan, namun pada kondisi yang terbalik kita baru menyadari semuanya. Memang seringkali penyesalan atau kesadaran selalu datang terlambat, kadang bahkan tak pernah datang. Hari ini aku menulis ketika kepalaku benar-benar sakit, dan ternyata memang lebih sulit. Menulis ketika kita merasakan perasaan asing, kekuatan tidak hanya terfokus untuk rasa ingin menulis namun juga terbagi untuk mengatasi rasa sakit dan semua itu melahirkan sebuah fantasi yang berbeda. Aku jadi berpikir apa aku bisa terus menulis seperti mereka-mereka yang terus menggoreskan penanya atau mengetik keyboardnya saat rasa sakit yang teramat dalam mulai tumbuh. Bagaimana saat Anna Palitkovskaya terus saja menulis padahal sebagai manusia dia juga takut untuk dibunuh. Bagaimana dengan Pramoedya, dan yang lainnya ??? Entahlah, tapi kupikir jawabannya ada pada kepuasan. Seorang penulis hanya akan puas bila melihat idenya, pikirannya, cita-citanya, pandangannya, dan perjuangannya telah tumpah dalam deretan kata-kata. Itulah sebuah kepuasan.Bukan rasa sakit, bukan ketakutan, yang ada hanya sebuah perjuangan untuk meraih eksistensi dirinya, bukan untuk diperlihatkan kepada orang lain, namun untuk dirasakan hatinya sendiri. ‘Ketakutan takkan pernah menyentuh jiwa-jiwa yang merdeka, tidak oleh rasa lapar atau pucuk-pucuk senapan yang dingin’


January 08, 2007 at 03:28 AM

Awal Thun 007

Hari ini pertama kali nulis buat blog untuk tahun 2007, lagis malasss sekali……………………
Oh ya, kado awal tahun kali ini keren banget, 2 bayi imut bakal menyemarakkan rumah. Yang satunya udah lahir, cewek, cantik sekali tapi blom punya nama, makanya aku panggil ‘cantik’. Yang satunya mungkin beberapa hari lagi. Masih nunggu….. mudah2an cewek juga, soalnya kakakku pengen anaknya cewek, yang pertama’kan udah cowok. Tapi cewek ato cowok sama aja. Mereka tetap saja manusia yang memiliki potensi diatas segala kelemahan dan kelebihannya. Generasi penerus yang nantinya akan menggantikan pemimpin hari ini, dan meneruskan cita-cita perjuangan.
Tadi pagi sebelum ke kampus nyempatin ngejenguk Cantik, ya ampun … si cantik bau banget, ternyata dia lagi BAB, plus bau obat tali puser nya. Tapi dia tidur dengan nyenyak, nggak kebayang bisa tidur dengan keadaan kayak gitu. Cantik… cantik…
Tak lama si Cantik senyum sendiri, kata orang dia bukan senyum sama kita, gak tahu juga senyum sama siapa….
Yang pasti senyum si Cantik mengingatkanku pada kasus yang sering terjadi beberapa tahun ini. Apalagi kalo bukan pembunuhan dan pembuangan bayi. Aku gak pernah berpikir orang seperti apa yang dapat membunuh makhluk kecil yang tak berdosa selucu Cantik. Aku bahkan tak tega untuk menggendongnya, karena tubuh kecilnya begitu rapuh, betapa tubuh kecil itu memerlukan kasih sayang. Tapi ada saja orang yang rela memasukkannya ke dalam kantong plastic dan menghayutkan atau membuangnya ke tempat sampah….
Aku percaya tak ada orang di dunia ini yang dilahirkan dengan hati yang jahat, semuanya dilahirkan dalam keadaan suci, namun keadaan dan kondisi yang membuat seringkali orang kehilangan nuraninya sebagai manusia. Begitu pula dengan mereka yang membunuh darah dagingnya sendiri. Tekanan hidup dan pandangan miring masyarakat turut menjadi pembunuh kehidupan bayi-bayi mungil itu. Kadang aku berpikir bahwa sekian persen kekejian yang dilakukan orang lain adalah kesalahan kita semua sebagai masyarakat. Andai saja kita punya waktu yang kita luangkan untuk medengarkan jeritan mereka, andai saja kita punya kelapangan hati untuk membantu mereka meraih hari esok yang lebih baik, andai saja kita punya kebesaran jiwa untuk bersama-sama memperbaiki segala kesalahan mereka, mungkin bayi-bayi itu akan dapat menginjakkan kakinya di bumi pertiwi. Tapi ternyata tidak…. Kita hanya bisa memvonis orang lain, tanpa memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Akhirnya mereka tak mau ambil resiko untuk menjadi terkucil dan namanya dicatat dalam sejarah masyarakat sebagai pembuat aib, dan si mungil lah yang harus membayar kesombongan kita semua dengan kehidupannya. Padahal kita tak pernah tahu, mungkin saja diantara mayat-mayat kecil itu ada Habibie kecil yang jenius, ada miniature Diponegoro yang gagah berani atau Theresia junior yang berhati lembut. Semuanya mungkin, namun menjadi mustahil ketika kehidupan mereka harus berakhir didalam kardus atau kantong plastic.


January 06, 2007 at 12:53 AM

Catatan di Penghujung Tahun...

Ini hari terakhirku ada di depan komputer untuk tahun 2006, karena besok aku gak bisa datang ke warnet tercinta. Entah kenapa rasanya waktu cepat sekali berlalu. Aku masih ingat suasana yang sama setahun lalu ketika menyambut tahun 2006. Begitu banyak peristiwa yang akan ku tinggalkan dan menjadi kenangan, sementara kakiku belum mau beranjak. Andai saja waktu bisa ku tahan, maka aku ingin dia jangan berlalu dan tetap duduk manis di tempatnya. Paling tidak sampai aku mengikhlaskan semuanya menjadi kenangan. Ada kado indah di awal tahun dari Sang Pemilik Kehidupan untukku, ada kisah-kisah tak selesai yang masih menunggu di lembaran kertasku, dan masih banyak janji yang belum ku tepati. Tapi sekali lagi manusia tidak pernah dapat berkata tidak siap dalam menjalani kehidupan. Ketika tangis kecil telah mewarnai bumi, maka tak ada waktu untuk melangkah ke belakang, hanya dapat maju dan terus maju. Entahlah apa yang akan terjadi padaku tahun depan, yang pasti umurku akan semakin bertambah. Itu artinya jatah waktuku untuk tinggal di bumi semakin sedikit. Aku tak pernah meminta dianugerahi umur yang panjang. Entah kenapa …………… Aku juga tak pernah bermimpi tentang masa tuaku, karena sejak kecil aku selalu berkata pada teman-teman bahwa aku mungkin tak akan memiliki masa tua. Aku juga tak tau kenapa pikiran seperti itu bisa muncul di otak seorang anak kecil, bahkan sampai kini aku masih merasakan hal yang sama. Umur panjang bukanlah yang penting untukku, yang selalu aku impikan adalah dapat menyisakan hal terbaik ketika aku menghembuskan nafas yang terakhir. Dapat membuat orang lain tersenyum, dapat menjadi seseorang yang memegang erat tangan orang lain saat mereka terluka, dapat menuliskan kisah-kisah berharga yang menjadi pelajaran bagi orang lain adalah harapanku. Tak peduli sependek apapun waktuku untuk hidup, atau sepanjang apapun waktu yang kuperlukan untuk semua itu. Aku hanya tak ingin menjadi manusia yang menyia-nyiakan kehidupannya. Allah telah memberiku waktu dan aku ingin mempertanggungjawabkannya dengan baik. Bukan untuk surgaNya atau nerakaNya, aku hanya merasa bertanggungjawab atas waktu yang telah Dia berikan. Andai hidup adalah lukisan aku ingin melukis dengan warna-warna terbaik yang bisa aku dapatkan. Terima kasih Ya Allah atas segalanya atas segala-gala yang telah Engkau berikan…. Waktu, teman-teman yang menyenangkan, saudara, orang tua, guru, keyakinan, dan sahabat-sahabat yang selalu ada untukku. Terimakasih untuk semuanya dan terimakasih untuk warnet tercintaku……….


December 30, 2006

Masih Belum Terbangun...

Hari ini masih sama seperti hari kemarin, duduk didepan komputer dengan ditemani beberapa buah buku yang menunjang kuliahku. Mengetik dan mengutip kata-kata orang yang bahkan tak pernah ku kenal. Hari ini masih sama seperti kemarin di otakku penuh dengan tugas-tugas kuliah, tema-tema berita yang harus kucari untuk warta kampus, searching artikel di internet untuk referensi tulisan, dan beberapa masalah lainnya. Hari ini aku benar-benar baru sadar ternyata aku sama sekali tak punya waktu, atau yang lebih tepat, tak pernah mencoba meluangkan sedikit waktu untuk memikirkan hal lain di sekelilingku. Di lampu merah masih banyak anak-anak kecil yang mengulurkan tangannya dibawah terik matahari, di kampus ada teman-teman yang tempat keramatnya hanya berkisar antara kantin dan kelas, masih ada ayam-ayam kampus yang bertebaran, dan masih banyak masalah yang sebenarnya jauh lebih menarik dari sekedar apa yang aku bayangkan.Hari ini aku sadar betapa naifnya aku yang berpikir bahwa aku punya ide, gagasan, jalan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, sementara 24 jam ku bahkan tak cukup untuk memikirkan masalah pribadi. Kapan ?? Kapan aku mulai bergerak untuk memikirkan bangsaku, agamaku, duniaku, padahal untuk memikirkan orang-orang di sekelilingku pun aku tak sanggup. Bagaimana aku dapat menjadi pena masyarakat, sementara untuk menuliskan masalah terkecil dalam lingkungan pergaulan pun aku tak bisa. Padahal dalam setiap untaian kata yang diketik pada monitor adalah lidah dari banyak orang yang tak mampu untuk bicara. Tuhan…. Beri aku kekuatan………


December 07, 2006

Tak Berjudul....

Benar-benar banyak yang mo ditulis, tapi sampe sekarang gak tau harus mulai dari mana.......... semuanya udah campur aduk gak karuan.......................................................................................................


November 16, 2006

Tentang Papah...

Aduh.......seumur idup kayaknya blom pernah ketemu orang yang sekeras kepala dia. Benar-benar keras kepala, dan tak tercairkan............. Gila.... 1 jam lebih berusaha membujuknya buat bilang "iya" tapi hasilnya Nol........... Memang beliau punya alasan yang masuk akal kenapa beliau menolak, dan aku ngerti itu. Tapi masalahnya aku belum menemukan orang yang mampu mengantikan posisinya, yah....siapapun pasti setuju kalau dia memang memiliki kemampuan untuk itu, tapi keras kepalanya itu loh...................................Yah.... untuk saat ini emang kayaknya harus nyerah dulu........ tapi bukan berarti kalah........
Aku hanya ingin aku dan teman-teman maju, dan tentu saja di bawah bimbingannya, karena dia memang hebat dan pantas untuk itu. Lagian jadi tantangan juga'kan berkarya dibawah bimbingan orang perfectionis, keras kepala, dan cerdas kayak dia. Sumpah......... dia yang terbaik dan hadiah terindah dari NPK. Banyak orang yang tak menyukainya karena sifatnya, mereka bilang dia terlalu kaku, gak bisa kompromi, keras kepala, terlalu memegang prinsip dll. Tapi... justru itu yang membuat dia lebih istimewa dibanding yang lainnya. Dia gak mudah dipermainkan, dia punya cita-cita untuk maju dan memajukan orang lain. Dia banyak mengajarkan aku dan Honey tentang hakikat dan prinsip hidup, dia memberikan semangat saat kami tak punya siapa-siapa yang dapat membangunkan kami dari kelalaian. Dia juga yang selalu mengajarkan padaku agar jangan pernah menjadikan materi sebagai alasan utama dalam menulis. Dia selalu berkata "Jangan jadikan materi sebagai alasan untuk menulis, tapi menulislah karena ada yang sesuatu yang kita yakini dan kita perjuangkan di dalamnya dan itu adalah sebuah kebenaran". Dia adalah guru, motivator, dan sahabat terbaikku. Semoga dia selalu dapat berjalan diatas prinsip yang dia yakini.....................


November 11, 2006

Kehabisan Judul...

Terlalu banyak hal yang telah terlewati dalam kehidupan. Kekalahan demi kekalahan berlalu dengan menyisakan luka dan pelajaran, kemudian satu persatu kemenangan terjalin indah dalam rantai kebahagiaan, meski tak jarang mengundang kehancuran yang jauh lebih suram. Entahlah... apakah kekakalahan itu adalah kemenangan yang tertunda seperti yang sering dikatakan orang, atau justru sebaliknya kememenangan merupakan kekalahan yang belum menemukan saatnya. Tapi kekalahan dan kemenangan adalah dua sisi yang saling melengkapi dan tak terpisahkan dengan kehidupan. Banyak orang yang terpuruk ditengah samudera kehidupan karena bahtera yang membawanya tak kuasa menahan terjangan badai, namun tak sedikit pula orang yang merasa telah menemukan hakikat kehidupannya di tengah gemuruh kemenangan dan pilu kekalahan kemudian merajut sebuah asa yang berakhir dengan kebahagiaan. Ah.... kebahagiaan...siapa yang mampu menerjemahkan kata sederhana itu di tengah kedalaman maknanya. Bukan kekayaan, kecerdasan, kepopuleran atau kesempurnaan hanya sebuah hati yang tersimpul dalam jalinan rasa tak terjemahkan. Semua manusia berusaha memaknainya, mengejarnya dengan cara yang mereka pilih, tak jarang cara itu pula yang menyakiti manusia lain.
Yah...... kehidupan memang sering menghadapkan manusia pada pilihan menyakiti atau disakiti. Tak banyak yang menetapkan hatinya pada pilihan kedua, karena terlalu tidak manusiawi jika manusia memilih disakiti. Namun manusia yang berada disisi lain meyakini bahwa menyakiti jauh lebih membuatnya sengsara. Namun apapun itu kita tak pernah bisa mengelak bahwa sampai hari ini kita dapat menikmati kehidupan karena ada banyak manusia yang mati. Kita bisa dicinta dan menikmati cinta karena ada orang yang dibenci dan terlebur dalam kebencian. Kita bisa bahagia karena disisi lain ada yang menangis. Itulah kehidupan... tidak... tapi itulah manusia. Namun bukan berarti tidak ada kemungkinan dalam hidup yang singkat ini kita juga dapat membuat orang lain bahagia. Semua adalah pilihan, karena kehidupan memang merupakan kumpulan dari setiap pilihan atas persoalan. Tinggal kita yang memutuskan apa yang harus kita jalani, meski Tuhan yang menentukan, namun kita punya hak untuk memilih apa yang Tuhan tetapkan untuk kita. Yang penting apapun pilihan itu, kita harus memiliki keyakinan atas kebenaran didalamnya, karena pilihan itu yang akan kita pertanggungjawabkan.......................


October 31, 2006

'Met Idul Fitri Semuah.............

' Selamat Idul Fitri semuanya................... Maafkan segala salah dan dosaku yah..................'
Waduh.. ngomong soal dosa kayaknya udah menggunung dan tak terkalkulasikan lagi. Dirumah sering bikin kesal keluarga, My Bunda tercinta paling sering teriak-teriak gara2 aku telat bangun dan gak nyuci piring. Bapak tersayang, sering ngomel gara-gara gerah nganterin ke kampus soalnya aku lelet banggets.................... Adekku termanis, ini nih yang paling gawat,........" Kok Lia terus sih ?!!!!!!!!, Kak Yanti kok tak pernah disuruh kemas-kemas rumah ?!!!!!!! " katanya jengkel seraya dihinggapi keputus asaan yang amat dalam. hehehehehehehehe...............
So, dikampus ???? Gak kalah jeleknya.........Paling sering gangguin si Ira, sampe teriak2 tuh anak. Barengan sama si Nisa sering bikin si Wiwid tersipu malu, truss, Ngubah nama si Ishaq jadi si Ndut, Mbak Erni jadi Mak Erot, Rahim jadi Om Ubi, n banyak hal yang laen......Kalo dipihak dosen, sering ngomongin si Bapak ngotot, truss suka minta bakwan bang Imi, suka meratiin pak Baim sampe bingung tuh orang diperatiin, ngerumpi sama kak Fani, trus rese' banget sama si Mr.M.Pede, dan yang paling penting sering bikin repot Papah Yuchyku. Ah... Papah Kangen banget nih.........................Maaf atas segala khilaf ya Pah....
Di Pe Three EMLha justru disini nih aku paling banyak dosanya..... soalnya waktunya kan paling banyak disini. Kayaknya aku adalah makhluk yang paling bikin gerah semua orang seantero PeThreeEm (nyadar rupanya....... ya iyalah....hehehehehe). Absen dulu dosanya.......Sering gusur si Apri, Fariz, sama Agung, terus datangnya juga sering telat, sering gak nulis jumlah uang, jadinya bang Nico yang repot, kalo minum gelasnya kadang-kadang gak dicuci, kan kasian Bang Romi. Sering ngerepotin Bang Eri, abis kompinya rewel, Kalo Bang Deni mah jangan diitung, seluruh dunia bahkan tahu kalau beliau adalah orang yang paling aku buat susah dari pertama kali aku di PeThreeEm sampe sekarang dan gak tahu sampai kapan....... Maap bang..... Trus Bang Didin, kayaknya salah aku tuh banyak banget sama temanku yang satu ini, dari masalah komputer sampe koneksi internet yang putus...., bahkan kalo dia lagi gak ada, malah ditelpon.... sadis amat ya......hehehehe tapi mok gimana lagi............. Kan mumpung lebaran bisa minta maap, Maap yang sebesar-besarnya buat bang didin........ Maap juga tuk bang Iwan, Kak Ochie, Bang Bima, Kak Nani, Bang Yoyon, dan semuanya yang tak terabsen...........
Trusss masih banyak lagi kayaknya...... sering bikin Puji ngambek, bahkan sekarang aja dia lagi ngambek gara-gara aku duh..............., truss bikin kesal Dewi, gak nelpon Mitra dan laen sebagainya................................... Tapi meskipun dosanya banyak, kan ada lebaran, makanya minta Maap hehehehehehehe....
"MAAP ATAS SEGALA KEKHILAFAN YANTI BUAT SEMUA ORANG YANG PERNAH MERASA KESAL, TERSAKITI, KECEWA DAN LAEN-LAEN..."
October 30, 2006

Ketika Tuhan Berkata "TIDAK"

Ya Allah ambillah kesombongan dariku
"TIDAK, bukan AKU yang mengambil, tapi kau sendiri yang harus menyerahkan kesombongan itu"
Ya Allah berilah aku kesabaran
" TIDAK, kesabaran diperoleh dari ketabahan dalam menghadapi cobaan. AKU tidak memberikan kesabaran, engkau harus meraihnya sendiri"
Ya Allah berilah aku kebahagiaan
"TIDAK, AKU memberi keberkatan dan hikmah, sedangkan kebahagiaan tergantung kepada dirimu sendiri"
Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
" TIDAK, penderitaan akan menjauhkanmu dari jeratan duniawi dan mendekatkanmu pada KU"
Ya Allah berikan aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
"TIDAK, Aku berikan akal dan kalbu serta Al Qur'an supaya kau dapat menikmati kehidupan

Ini aku kutip dari buku Living Genius, yang ku pinjam dari Papah Yuchy, dosenku. Makasih Pah................... Banyak hal yang ku pelajari dari buku itu.

October 18, 2006

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat datang bulan suci. Kayaknya banyak banget harapan dibulan Ramadhan kali ini. Mudah-mudahan jiwaku kali ini benar-benar siap buat bertarung dengan sebelah hati yang hitam. Semoga ampunan Allah dapat kuraih, dan nuansanya mampu mencerahkan sepotong jiwaku yang lelah. Mengobati sepenggal hati yang sakit karena dosa. Ya Allah terlalu jauh ku melangkah dengan melupakan Mu...........


September 23, 2006

Pelajaran Malam Ini

Malam ini aku meneguk pelajaran baru tentang hal yang selalu terpinggirkan dalam kancah pemikiranku. SEX dengan segala tipe pergaulan yang menuju padanya. Ternyata dunia memang telah semakin tua dan mulai kehilangan kekuatan untuk menjadi teladan bagi anak-anak bumi. Pergaulan muda-mudi kian tak mengenal batas dan akhirnya kebablasan. Tingkat perkosaan sampai pada aborsi makin jadi…. Aku jadi berpikir kalau tak berani bertanggung jawab kenapa mereka mesti melakukan hal-hal seperti itu, apa nggak mikir kali ya, kalau akibatnya akan sangat fatal. Yang paling gila, bayinya yang udah lahir malah dibuang. Cuma satu kata “keterlaluannnnnnnnnn…………………”.
Aku bukan tipe orang yang anti pacaran ( salah satu mode gaul remaja yang paling ngetrend ) karena itu menyangkut ruang privacy orang lain. Aku pikir semua juga tahulah tentang hal-hal yang tak patut untuk dilakukannya. Tapi teoriku ternyata banyak salahnya dibanding benernya. Mungkin setiap orang tahu benar apa yang tak boleh dilakukan, meski pada kenyataannya tetap saja dilakukan. Bukannya 1 ato 2 orang, tapi pergaulan bebas sudah seperti budaya bagi pergaulan muda-mudi ( bahkan ada yang tua juga lho, woiiii ingat kubur…..), nggak semua juga sih, ada juga yang baik. Dari hasil pembicaraan dengan kawan2, aku mendapatkan pepatah baru, tiada cinta tanpa kiss. ???????????????? . Kayaknya akhir2 ini cinta udah kehilangan harkat dan martabat. Berhubungan sex dibilang bercinta, iya kalau yang udah nikah, nah yang belom ????? Masa’ zina dibilang cinta sih , belom lagi nafsu yang dikatakan cinta membara. sembarangan…………….. Truss yang mok disalahkan siapa ?????
Kayaknya terlalu egois kalau laki2 bilang “salainlah cewek, soalnye yang bikin nafsu tuh cewek. Liatlah die punye bajuk tuh, rok mini, dadenye kebuka, siape yang tak napsu liat kaki mulus, badan montok dll, ape agik gayenye …………………………….., makenye jadi cewek tuh bajunye yang sopan kalau tak maok bikin napsu “. Enak kalik lempar kesalahan ke orang lain. Meski ceweknya kayak cacing kepanasan kalo cowoknya kagak mau, nggak bakalan kejadian.
Si cewek juga gila’ sih yang bilang “ Yeeeeeeeee salainlah cowok, kite pake rok mini kan suke2 kite, badan2 kite. Sewot jak. Kalau tak maok napsu tuh tutop jak matenye “ Pada kenyataannya emang ada yang bakalan jalan sambil tutup mata. So, yang paling masuk akal, dua-duanya mesti jaga diri. Yang cowok mesti tau kalo yang namanya napsu dan keinginan ngesex memang manusiawi, tapi kita sebagai manusia yang bermoral dan diberikan martabat yang konon lebih baik daripada makhluk berkaki empat, ’kan punya cara yang terhormat untuk menyalurkannya. Nggak mau dong disamain sama kambing yang nggak boleh liat cewek nganggur. Lalu yang cewek mesti sadarlah kalo dirinya itu mengandung keindahan yang luar biasa, karena itu mata yang memandang tubuhnya akan tergoda. Cobalah untuk menutupinya, keindahan nggak selamanya tercipta untuk dipamerkan didepan umum. Ngga’ mau kan disamain sama barang-barang di etalase toko. Meskipun bagus tapi nggak ada kharismanya karena dengan mudah bisa dipandangin semua orang, bahkan penjahat sekalipun yang nggak sengaja lewat, malah bisa disentuh dan dicicipi oleh sembarang orang. So, kalau udah kayak gini, bagaimana kamu menjawab ketika seseorang bertanya padamu, ‘Apa milikmu yang berharga yang bisa kamu berikan untuk laki-laki yang kamu cintai, untuk seseorang yang menggandengmu didunia dan akhirat ? Apa yang istimewa dari dirimu kini, jika kamu tak lebih dari pemandangan yang bisa didapat dijalanan dengan sangat mudah ?????? Dan...Bersiaplah untuk terdiam, Sobat……..


September 11, 2006

Wednesday, March 14, 2007

Surat Untuk Dia Yang Tertidur Selamanya

Selamat Malam, Sobat..........
Malam ini aku teringat padamu Entahlah kenapa ..........................
Mungkin karena angin yang berhembus semilir dan dingin yang membuatku rindu akan kehangatan persahabatan kita. Apa kabarmu malam ini ? Aku hanya berharap dinginnya bumi tempatmu terbaring saat ini dapat membuatmu tenang, hingga kau dapat melihat dengan jelas apa-apa yang terjadi pada negeri kita hari ini.
Seperti katamu teman, negeri ini adalah surganya para pejuang. Karena itu kita harus mempersiapkan segalanya untuk menjadi bagian dari perubahan besar itu. Kau bilang padaku bahwa negeri kita adalah negeri yang merdeka karena perjuangan dan pengorbanan para pemudanya. Oleh sebab itu kita tak boleh berdiam diri apalagi menyerah dan hidup dengan menerima apa yang telah ada. Lalu dengan tersenyum dan mengusap pipiku kau berkata " Kita harus memberontak, kita harus melawan setiap ketidak adilan yang kita terima. Tidak seorang manusiapun yang tercipta untuk dianiaya dan menderita”.
Kau mengajarkanku untuk membuat perubahan yang lebih baik, sekecil apapun itu. Pemikiran kita bisa mengubah dunia, dan tak akan ada yang mampu menghalangi kita untuk berpikir, tidak rasa lapar, tidak pula pucuk-pucuk senapan yang dingin. Ketakutan tidak akan pernah tercipta di jiwa-jiwa yang merdeka “. Oh ya... satu lagi, aku ingat saat itu kau menawariku segelas susu hangat, padahal kau tahu benar, aku tak menyukai minuman berwarna putih itu. Namun kau berkata " Aku tahu kau tak menyukainya, tapi cobalah untuk merasakan kenikmatan dalam tiap regukan. Cobalah untuk meneguknya dengan membayangkan wajah-wajah kuli peternakan yang letih. Mereka yang terus saja memerah meskipun senja telah menggantung di ufuk barat. Mereka yang terus melakukannya demi memperjuangkan kelanjutan hidup dari buah hati dan kekasih tercinta, maka kau akan tahu betapa kenikmatan itu menyatu dengan ketulusan perjuangan dalam segelas susu hangat ini, meski tak jarang juga bercampur dengan keserakahan para tengkulak dan tuan tanah. Tapi sekali lagi cobalah. Lagi pula susu adalah minuman para Nabi, bukankah kau sangat mengagumi mereka ? " ujarmu seraya memainkan ujung pensil yang merupakan kebiasaanmu.
Hmmmmm...... Sobat, sampai saat ini aku masih minum susu, bahkan setiap hari. Aku sendiri tak tahu, apakah itu karena aku mulai menyukai rasanya atau hanya seperti katamu, aku mencoba mencari kenikmatan dalam regukannya. Tapi yang jelas, jika dulu aku minum susu sambil membayangkan wajah-wajah kuli peternakan yang lelah, saat ini dan mungkin sampai seterusnya, aku meneguk minuman putih itu dengan mengingat wajahmu yang tersenyum padaku untuk terakhir kali, sebelum kau tertidur untuk selama-lamanya. Saat ini aku baru mengerti maksud perkataanmu waktu itu, ‘Sore ini biarkan aku menggegam tanganmu sejenak, karena esok mesti kau minta, aku takkan pernah menyentuhmu lagi. Bukan karena aku tak menyayangimu, tapi bumi tak akan mau berbagi denganmu, dia hanya ingin aku tidur dalam pelukannya, tanpamu dan tanpa siapapun, Maaf ya sayang…….’
Selamat malam, makhluk terindah, semoga kau senantiasa tersenyum dipelukan bumi. Dan terima kasih telah membuatku minum susu. Tanpamu mungkin sampai saat ini aku takkan pernah menyentuh segelas susu hangat. Sekali lagi terimakasih.

September 11, 2006

Usai Nonton Gie........

Aku abis nonton Gie...............Keren buanggetttttttttt
Emangnya ada jaman sekarang sosok pemuda kayak Gie
" Kau tak ingin mengganti namamu Gie ?"
" Tidak, .........." katanya
" namaku Soe Hok Gie " jawabnya
" Politik adalah sesuatu yang amat kotor, seperti lumpur yang sangat kotor, namun akan datang masanya dimana kita harus terjun kedalam lumpur yang kotor itu "
" Dimana-mana ada kesengsaraan, ada pengkhiatan yang mewarnai sejarah. Apakah sejarah memang harus ditulis dengan kesengsaraan dan pengkhiatan ??, apakah sejarah memang tidak akan pernah tercipta tanpa kesengsaraan dan pengkhiatan ???"
" Nasib yang paling beruntung adalah orang yang tak pernah lahir kedunia ini, lalu orang yang lahir namun mati muda, dan orang yang paling sial adalah orang yang lahir kedunia ini lalu mati dalam usia lanjut "
Untuk yang satu ini aku tak setuju, menurutku orang yang paling sial adalah orang yang tak pernah lahir ke dunia ini, orang yang tak beruntung adalah orang yang lahir namun mati dalam keadaan yang sia-sia, dan orang yang beruntung adalah orang yang lahir kemudian memberi manfaat dan mati dalam keyakinannya akan kebenaran.
" Banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan berziarah ke Makkah
Banyak orang yang menghabiskan waktunya di meja judi demi rasa
Namun aku ingin menghabiskan waktuku disisimu, Sayangku...
Bercerita tentang anjing2 kita yang nakal
atau bunga-bunga yang manis di lembah mandala wangi

Banyak tentara Amerika yang mati tertembak didanau
Banyak bayi-bayi yang mati karena kelaparan
Tapi aku ingin mati disisimu, Sayangku.........................."
Baris terakhirnya lupa, 'kan baru sekali nonton...............
Aku kecewa sekali soalnya Gie harus mati di akhir kisah, bahkan saat kisah itu belum berakhir. Tapi mok gimana lagi itu'kan kisah nyata, lagi pula takdir Gie yang mati muda adalah sebuah kebetulan yang indah, karena paling tidak, sampai pada kematiannya sekalipun, dia tetap pada keyakinannya untuk tegak berdiri sebagai dirinya sendiri. Dan dia tetap menjadi orang yang merdeka, karena tidak datang kepadanya masa yang harus memaksanya untuk "terjun ke lumpur yang kotor" itu.

16 Desember 1969, Soe Hok Gie meninggal di Puncak Gunung Semeru dipangkuan Herman Lantang, sahabatnya, dalam usia 27 tahun

August 18, 2006

Dirgahayu Negeri ku

Hari ini telah lepas satu hari dimana negeriku merayakan kebebasannya. Kemerdekaan yang diraih bukan karena pemberian atau hadiah dari penjajah, negeriku memperoleh kemerdekaannya karena keberanian dan ketulusan perjuangan putra-putrinya. Aku bangga bahkan benar-benar bangga. Ditengah kemelut yang dihadapi negeriku, bencana, keterpurukan moral dan ekonomi, bahkan politik yang belum mampu menunjukkan kemapanannya, rakyat negeriku masih dapat tersenyum dan merasakan segenggam semangat kemerdekaan. Meski luka itu masih terasa. Yah... negeriku..... saat ini memang banyak kekacauan banyak kemelut dan pergolakan, namun aku yakin ini adalah bagian dari perjalanan sejarah bangsa yang besar. bangsaku saat ini sedang bergerak maju, sedang mendaki untuk mencapai ke puncak kejayaan. Kemajuan memang bukan hal yang dapat diraih secara instan, tak ada bangsa yang lahir lalu dapat dengan sekejap menjadi besar, begitu juga dengan bangsaku semuanya membutuhkan proses. Perbaikan-perbaikan yang sedang diusahakan bangsaku saat ini juga takkan mungkin langsung dapat menyentuh semua aspek kehidupan. Satu-satu hingga semuanya benar-benar tuntas.....
Sikap generasi muda bangsaku. Ada sebagian yang tidak peduli dengan keadaan bangsanya, mereka sibuk dengan mode, dengan gemerlap cahaya masa muda yang menyilaukan dan dengan berbagai permasalahan pribadinya seputar cinta dan entah apalagi................ Kemudian sebagian yang lain peduli akan bangsanya, dan dengan kepedulian itu, mendirikan atau masuk kedalam berbagai wadah, namun justru luntur ditengah hiruk pikuk diplomasi kosong, toh pada akhirnya hanya akan sibuk dengan persaingan antar wadah. Kegiatan dilakukan atas dasar idealisme membela bla bla bla namun tanpa menanggalkan bendera dan atribut-atribut wadahnya. Berkoar-koar dan seolah berlomba-lomba menunjukkan siapa yang paling peka dengan masalah hari ini tapi masih dengan segala tetek bengek wadahnya. Aku bertanya kapan manusia2 muda ini melakukan sesuatu dengan tulus tanpa maksud-maksud dan intrik2 tersembunyi, benar-benar melakukannya bukan karena kepentingan golongan, wadah atau apalah namanya, hanya benar-benar untuk kepentingan bangsa ini, hanya untuk negeri ini. Wadah itu memang penting dalam sebuah perjuangan, namun bukan berarti wadah itulah yang menguasai para pejuangnya, ia hanyalah fasilitas untuk menaungi orang-orang yang punya kepedulian, tak lebih dari itu. Yah... jika hari ini begitu banyak orang mempertanyakan apa yang diberikan negeri ini padanya, maka selama-lamanya negeri ini hanya akan menjadi bahan cemoohan. Sekarang cobalah bertanya pada diri sendiri apa yang pernah kita berikan untuk negeri tercinta ini ?????? semua akan terdiam, hening dan sunyi. Sekarang bergeraklah....... ambil penamu sang penulis dan menulislah......... tanamkan apa yang kita yakini pada anak2 kita pada adik2 kita bahwa bangsa kita akan terus maju....... namun untuk itu bergeraklah.......
" DIRGAHAYU NEGERIKU "

August 18, 2006

Saturday, March 10, 2007

Berikan Aku Waktu

Aku hanyalah seorang manusia yang tak memiliki kekuatan apapun, namun aku ingin menjadi sayap yang dapat menerbangkan dunia menuju sebuah ruang yang bernama KEDAMAIAN
Aku hanyalah sosok yang bodoh, namun aku ingin menjadi lembutnya embun yang menyadarkan dunia akan indahnya rasa yang kunamai CINTA
Aku hanyalah manusia biasa, namun aku ingin menjadi bunga hingga dapat memperkaya dunia dengan warna-warna yang kusebut KEINDAHAN
Aku hanyalah sosok lemah, namun aku ingin menjadi kehangatan mentari yang dapat mencairkan semua kebekuan hati yang kumaknai KESOMBONGAN
Aku ingin membawa dunia bersama nyanyian kasih sayang, aku ingin menyelimuti dunia dengan perasaan saling menghargai, aku ingin menerbangkan dunia dalam mimpi cintaku. Namun jika aku tak dapat melakukannya, berikan aku waktu untuk melakukan yang terbaik bagi orang-orang yang kucintai.................................

August 16, 2006

Adoehhhhhhhhhhhhhh.......................................

Dari judulnya juga udah ketauan kalo ini sebuah catatan keluhan. Yah mok gimana lagi, namanya juga idup......, mana ada yang mulus-mulus doang, pasti ada tanjakan dan bebatuan. makanya ngeluh........ truss keluhannya apa aja ? jawabannya buanyaakkkkkk banggettttttttttt. Neeh ya tak kasi tau :

1. BOKEX
gara-gara daftar ulang, semua duitku tersedot kesana. Bayangkan aja idupku 2 bulan ini. Untung masih ada tabungan bulan kemaren, kemaren dan kemarennya lagi ( hehehehehehehehehehehe ). Yah..... namanya juga cari ilmu harus ada pengorbanan dunkzzzz. Sebenarnya sih mau dibayarin sama ortu, but aku kan gede....... harus bisa ngebuktiin dunkz kalo aku udah bisa mandiri. JAdi kagak dianggap kayak anak kecil lagi.......................hehehehehehehe. Pokoke semua yang bisa dikerjain 'ndiri harus dikerjain. Tapi biar bokek, bulan ini masih sempat beli baju baru, kaos baru lho...., sama apalagi ya .. banyak dech ( mak...... boke' apaan tuhhhhhh ???? ......) :-0

2. LAGI KENA VIRUS MALAS
Ya ampun neeh virus sangat mematikan. Perlu perang gerilya yang teramat dahsyat untuk menghadapinya. Karena kalo kagak, ancur deh semuanya...... bayangkan saja, soal kebersihan kamar jd tanggung jwab aku sekarang, karena lagi kagak kuliah, biasanya tugas adekku, trussss jadi koki dirumah ( hehehehehehe kebanyakan sih jadi asistennya koki, abiss bunda tercinta yang masak, 'kan aku bantuin ambil aer doang ), lalu lap keu WTC, waiiiii yang satu ini pentuiiiiiiiing banggetttttttt, kemudian banyak lagi deh. Makanya virus malasnya harus dibasmi..................

3. LAGI KANGEN SAMA TEMAN2
Kangen bangget sama teman2ku. Koq si honey lama bangget ya pulangnya ???? jangan-jangan tuh cewek ketelan mpek-mpek kalik ya................ Auk deh.......cepet pulang dong neng, banyak yang mok diceritain neeh.... eh jangan lupa oleh2nya ya.....

4. PANGGILAN MPOK NORI SEMAKIN MENJAMUR
Tobat..........., Tobattttttttttttttttttttttt, neeh panggilan kok jadi menjamur kemana-mana sih ????? sekarang malah si puji anteng-anteng bilang ' mpok Nori...........'aiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Neeh gara-gara si spongebob awalnya, dilanjutkan sama sahabat kentalnya Patrick, lalu deh kemana-mana. Tapi lucu juga ya, masa' sih bang Nico kupanggil Patrick, 'kan nggak ada mirip2nya sama sekali. Dia mah terlalu jenius untuk Patrick. Tapi mok gimana lagi ????? siapa suruh bilang Mpok Nori.
Udah ah.................. capek


August 12, 2006

Aku Menamainya Cinta

Aku mengenal seorang ibu muda, dia tinggal bersama anak semata wayangnya, setelah suami meninggal dunia. Teguh dan selalu berusaha tersenyum dalam menapaki hidup, itu yang selalu ia lakukan, meski gurat-gurat kepedihan tetap tegambar dalam bening matanya. Dengan membuka warung kecil, ia berusaha menutupi kebutuhan hidup mereka berdua. Yah.... dimanapun janda muda yang cantik selalu mendapat cobaan, bahkan ia pernah dilecehkan oleh seorang mahasiswa, yang seharusnya merupakan bagian dari kaum intelektual yang mampu menghormati masyarakat. Namun ketegaran terlalu kuat untuk dihancurkan oleh kenyataan yang genit. Sampai saat ini ketegaran itu pula yang selalu menemaninya untuk menjalani takdir, sedikit demi sedikit ia dapat diterima dilingkungan tempat tinggalnya yang sekarang. Namun hidup tak sampai disitu, ia harus memikirkan biaya sekolah anaknya yang semakin melangit, kebutuhan hidup yang semakin tak bisa diajak kompromi, dan semua hal yang harus ditanggung sendiri. Aku terpana saat dia berkata,
" Sepedih ape nasebku yan, tak bise aku nangis didepan anakku " ujarnya dengan logat sambas yang kental. Bukannya dia manusia yang tak punya hati hingga tak dapat menangis, namun menangis adalah acara ritualnya ditengah malam dalam bentangan sajadah. Atau seringkali menangis dilakukannya tanpa suara ditemani bantal yang bisu. Aku kagum dengan cara yang ia lakukan untuk mendidik anaknya, yang baru berusia 9 tahun. Dalam usia sebelia itu, dia selalu mengajaknya berdiskusi tentang langkah yang akan mereka tempuh selanjutnya. Dia membiarkan anaknya dewasa, tanpa harus membuang masa kecilnya. Dia ajarkan kepada anaknya bahwa hidup bukan untuk ditangisi, namun untuk dijalani. Dia mencintai buah hatinya, namun dia tidak memanjakannya, karena dia yakin hidup tidak akan pernah memanjakan seorang manusia. Belaian dan timangannya dia simpan menjadi do'a yang akan dia panjatkan untuk lelaki kecil itu. Terusss seperti itu, kadang ia lelah untuk tegar, namun ketegaran bukan sebuah pilihan, baginya ketegaran adalah satu-satunya jalan. Air matanya tak jua tumpah saat sang buah hati mesti jauh darinya. Si kecil ia kirim untuk bersekolah ke Bogor, karena disana menyediakan pondok pesantren khusus untuk anak yatim. Mereka dapat bersekolah dengan fasilitas yang memadai tanpa harus memikirkan biaya. Ia tabah, bahkan benar-benar tabah saat harus menjalani hidup dalam kesendirian tanpa bintang yang selama ini menjadi sumber ketabahannya.
“ Kakak nih kejam, anak masih kecil bah dikirim jauh-jauh “ kata temanku
“ Boy, aku malah kejam kalau membiarkan anakku disini “ ucapnya
“ Aku harus cari nafkah, tak ade waktu nak ngajarnye, ngaji, sekolah, kalo kubiarkan die dekatku terus, ape jadinye budak tuh. Aku yang malah maok menang sendiri namenye “ lanjutnya masih dengan logat daerah jeruk itu.
“ Jangan kau Tanya soal sedih, sedih aku Boy, tapi die anakku, aku tak maok kalo die tak senonoh hidupnye “ ujarnya
Boy diam saat itu, seraya melanjutkan menikmati bakwan yang tinggal setengah ditangannya.
“ Aku cuma maok die berhasil hidupnye Yan, tadak kayak aku ngan abahnye almarhum “ katanya lagi seakan meminta persetujuanku akan tindakannya. Aku tersenyum padanya. Aku tak perlu mengatakan kalau aku tahu semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikan si kecil. Dia telah mengorbankan apapun yang dia miliki untuk anaknya. Dia mengorbankan kebahagiaan pribadinya, ia memutuskan untuk tidak menikah lagi demi menjaga perasaan dan kasih sayangnya untuk sikecil. Segala yang ia miliki semata-mata hanya untuk si kecil. Saat ini dia berusaha mati-matian untuk mencari uang dan mengumpulkannya agar dapat datang menengok si kecil di daerah yang bahkan belum terjamah oleh mimpinya.
“ Kak Si Adek adalah anak yang paling beruntung, karena meski abahnya meninggal, tapi dia tidak pernah kehilangan figur ayah. Ayah dan ibunya menjadi satu dalam sosok wanita yang amat tegar. Yakinlah Allah tidak akan pernah membuatnya kesepian dan merasa sebagai anak yatim “ ucapku.
Wajahnya tertunduk namun aku yakin hatinya saat itu mendongak menatap bintang di angkasa seakan mengatakan ‘ Wahai Bintang, katakan pada Penciptamu bahwa aku menyerahkan perlindungan atas anakku seutuhnya hanya padaNya ‘. Aku meninggalkan warung kecilnya untuk pulang kerumah. Terimakasih Ya Allah, hari ini telah Engkau berikan pelajaran berharga untuk hambaMu yang bodoh ini. Andai ibu tegar ini tak punya nama, maka aku akan menamainya ‘CINTA’.

August 12, 2006

Belajar Tentang Hidup

Hidup itu bukan hanya di saat kita bisa menghirup segarnya udara pagi, mampu merasakan hangatnya belaian mentari atau dapat menghitung detak jantung kita. Hidup adalah di saat kita dapat berbagi dengan orang lain, mampu merasakan kehadiran mereka dan bisa membuat mereka merasakan kehadiran kita, bukan sebagai orang yang dikasihani, tapi sebagai sosok manusia yang pantas dicintai.................
Hidup hanya sebuah tempat persinggahan yang bangga dengan kafanaan, hanyalah sebuah jembatan menuju keabadian yang sempurna. Hidup tak lebih dari waktu singkat untuk bermimpi tentang keindahan yang maya. Namun bukan berarti hidup adalah kertas putih kosong yang pantas dilalui dengan kesia-siaan. Andai hidup adalah lukisan, maka warnailah dengan warna-warna hati dari kuas ketulusan, agar tercipta keharmonisan yang mengunci mati makna. Karena lukisan itualah yang akan menentukan awal dari episode keabadian yang sesungguhnya.....
Aku diajarkan untuk tidak mencintai kehidupan dan jangan pernah mencintai hidup, namun aku tidak diajarkan menyia-nyiakan hidup dan membenci kehidupan .....................

August 05, 2006

Orang Aneh.....

Ini gara-gara orang paling aneh................ yang pernah aku temui, walhasil karena keusilannya hampir semua makhluk di WTC memanggilku ' Mpok Nori ' waiiiiiiiiiiiiii
Dasar Aneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeehhhhhhhhhhhhhhh.
Tuh orang emang sodare-sodare......................................
But dia baekkkk banget, cuma usilnya itu lohhhhhh kagak ketulungan...........................
Jadi ingat pertama kali ketemu neeh orang, ngomongnya teriak-teriak kirain nagajak perang, e nyatanya gaya ngomongnya emang gituuuuuuuu ( wakakakakakakakak )
Pokoke nih orang langka banget kagak bisa ditemuin dimana-mana selain di WTC kekekekekek. Tapi yakin, dia akan menjadi teman yang sangat baikkkkkkkkkkkk karena emang dia baikkkkk, meskipun aneh, usil, dan kalo jalan bikin lantai WTC berdisko ria wakakakakakakak
Udah ah capek........o iya aku memanggilnya Spongebob. Selamat malam spongebob aneh and sukses ya.............................


July 13, 2006

Aku Belum Jadi Apa-apa

Ada bacaan neeh !

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, "Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?"
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku...Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya."Lantas apa lagi Abi?" sahut putrinya.
Ketahuilah putriku...Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari Kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah...Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.
Setelah itu sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?"
Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan "Istri Rasulullah".

Yang diatas itu bukan tulisanku, aku membacanya disebuah situs Islam, tulisan yang membuatku tersadar aku ini bukan siapa-siapa, dan belum memiliki apa-apa. Alangkah indah akhlaq yang diajarkan Islam, tapi aku justru menyia-nyiakan keindahan itu. Tingkah dan perilakuku, kata-kataku, pemikiranku, perasaanku semuanya belum dapat ku kontrol dengan baik. Banyak hal yang selalu saja berhasil membuatku bergeser dari rel yang seharusnya kulewati. Ya Robb....................... berikan aku cinta Mu.............................. maafkan hamba....................... dan mudahkanlah jalan untukku...................amin.....................


July 13, 2006

IP koe........... oh............. IP koe

Wai...................................HAncurrrrrrrr IP koe semester ini............................... :-(
Ushul Fiqh palingan dapat ' B 'Yang laen blom terindentifikasi.... ( cieeeee bahasa langit bo' )
Tapi untuk mata kuliah Mr. Rapi Banget sich sukses....... :-)
Sejarah Dakwah tinggal ujian, Mrs. Awet Muda bakalan menggunakan jurus mautnya, yaitu "TULISKAN AYAT DAKWAH YANG BERKAITAN DENGAN KONSEP 'AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR, LENGKAP HAROKATNYA DAN TERJEMAHKAN SERTA JELASKAN PENAFSIRANNYA ! "Waiiiii.......................................... :-() Mok nulis ape neeehhhhhhhh ???Aduhhhhhh gimane neechhh sodare-sodare, kayaknya bakalan diomelin sama papah Yuchy neeh.......
------>>>> Satu masalah lagi, PIQ......Waduh kalo yang satu ini gagal juga nggak papa, 0 SKS pun. Abis itu bertekad bakalan ngulang...............hihihihihihihihi
Bentar lagi liburan.........., si honey bakalan pulang, kagak ketemu sama bayi sehat plus masaupnye, ms. sky's language, and de el el, papah juga.......Mr. Rapi Banget juga.........
tapi kan masih ada teman-teman di WTC.............


July 13, 2006

Catatan di Malam Tugas Bertumpuk

Lagi banyak tugas.........
Hampir semua mata kuliah tak ujian, sebagai gantinya satu kata yang menyebalkan 'MAKALAH'. Sukses..... bikin lebih dari 9 makalah plus menghapal lebih dari 15 surah dalam 2 minggu...................................blom lagi yang laen-laen, (itu semua karena aku malas bikin tugas, jadinya numpuk di akhir semester)
Ya Allah...........................
But, hari-hari terakhir kuliah bikin semangat juga sih........tapi bikin sedih juga.............
Si Honey liburan ini berlayar ke "empek-empek's world"
Papah Yuchy lanjut dengan korannya.....
Mr Rapi Banget..... ya.... kagak ketemu deh.......kekekekekekekekek
Mr RAjin sekalee dan semuanya........
selamat liburan.......................................................
makhluk-makhluk paling ok didalam negeri pencari kebenaran..............
Harapanku semoga nilai di Mr. Rapi BAnget A semua
And Mr. Rapi Banget smile dunkzzzzzz, cheeersssssss

July 06, 2006