Tuesday, May 1, 2007

Ya Allah......

Ya Allah, Emakku sakit. Rasanya perih sekali melihat wanita yang paling kucintai memuntahkan darah dari mulutnya. Semakin menyakitkan saat dia selalu mencoba kelihatan kuat didepan anak-anaknya. Dia berjalan menuju dapur, dia tersenyum, lalu bercanda dengan cucu-cucunya. dia tak mau kelihatan lemah, dia tak mau mencemaskan anak-anaknya, bahkan dia tak mengizinkanku untuk menelpon abang yang sedang bekerja. Ya Allah, sakit sekali........
Namun tubuhnya tak dapat berbohong tatkala dia kembali memuntahkan darah, kini semuanya darah. Ya Allah, sebelah nyawaku serasa terbang bersama angin yang begitu dingin. aku tak pernah merasakan dinginnya angin yang benar-benar menusuk tulangku, seperti sore ini. Dia terlihat begitu pucat, hari ini aku melihat ibuku begitu tua, kurus dan lemah. Tapi itu hanya fisiknya, karena aku masih bisa melihat ketenangan di matanya, di mata wanita yang paling tabah sedunia, di mata wanita paling tegar sedunia. Dia menenangkan adikku, dan kakak-kakakku yang menangis histeris, kemudian bapakku yang langsung menghampirinya usai sholat Ashar. Akhirnya tinggal aku sendiri yang masih sanggup berada di sisinya, melihat darah-darah itu keluar dari mulutnya. Melihat betapa seluruh tenaganya terkuras setelah semua kejadian itu. Ya Allah, terima kasih tetap membuatku bisa mengingatMu, karena hanya itu yang benar-benar bisa membuatku tegar.
Dan akupun harus tetap tegar kala menemani wanita yang kuanggap rahmatMu itu untuk menuju rumah sakit. Santo Antonius, nama rumah sakit itu. Bismillah, aku mulai perjuangan ini ya Allah, dan aku yakin dengan KuasaMu, emakku akan baik-baik saja. Tiada daya dan kekuatan tanpa tanpa kuasaMu. Dalam tiap inchi harapanku yang panjang telah tertanam dengan subur sebuah keyakinan bahwa Engkau takkan pernah meninggalkanku, meski cuma sepersejuta detik, takkan pernah, Engkau takkan memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan makhlukMu. La tahzan. Jangan takut, jangan sedih sesungguhnya Allah bersama kita.

1 comment:

Admin said...

Mungkin ini merupakan kesempatan yang diberi oleh Allah untuk Yanti. Bgmn keikhlasan Yanti mendampingi Ibunda adalah keindahan di mata Allah dan tentunya di mata Ibunda pula.
Bisa jadi yang tampak sungguh memilukan, tapi dibalik itu ada "sosok2" yang bersaksi demi kebahagiaan yang sejati.

Yanti yang baik,
semoga Allah memberi kamu dan keluarga hikmah dan kemudahan dibalik cobaan-Nya.