Ku mohon…………
Belah saja hatiku lalu tusuk jantungku
Agar lenyap semua penat ini
Lalu peluk nyawaku dengan tangan kasihMu
Biar tercerabut semua bimbang
Yang membuatku keluh
Biar aku menikmati kesakitan dengan caraku sendiri
Membiarkan langkahku menempuh tapak-tapak kesunyian
Melewati semua kesendirian
Dan mengabadikan kesenyapan
Biarkan semua suara menghilang
Karena aku menikmati kehampaan
Merasakan kegelapan dan kebiasuan dalam dimensi jiwa yang berbeda
Aku tak lagi membutuhkan tawa
Sebab aku mendamba air mata
Membiarkan luka mengoyak semua lara
Membunuh segala asa
Aku ingin lebur dalam jemariMu
Meniadakan keberadaanku
Mematikan semua kehidupanku
Lalu biarkan aku membuang dunia
Dan menggenggam kehampaan
Sebab aku ingin luruh bersamaMu
Dalam keyakinan yang disebut kegilaan.
3 comments:
nice poetry...ikutin lomba ja yan
Puisinya bagus,
(16:18):
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Berdasarkan ayat ini, mungkin bisa di turunkan teori bahwa,"sebesar apapun cobaan dan ujian yang Allah timpakan tidak akan mengurangi (kualitas) nikmat yang Allah berikan pada manusia".
Andai ini benar, masya Allah, berarti sepantasnya kita selalu bersyukur kapanpun dan dimanapun. Hanya saja kita butuh ilmu untuk mengenal nikmat2 tersebut.
Mohon koreksinya.
@ pooh
Thanx Ji, tapi ada hal-hal yang lebih baik aku simpan untukku sendiri. Puisi ini sekedar untuk mengungkap isi kepalaku, kok.
@indra
Makasih komentarnya.
Post a Comment