Monday, June 25, 2007

Sebuah Kepenatan

Setumpuk permasalahan pers di kampusku benar-benar terasa menyesakkan dan berkumpul dalam kepala yang terasa hampir mau pecah. Tadi pagi datang terbitan dari BEM FKIP Untan. Tulisan mereka bagus, dan tampilannya berwarna. Timbul rasa iri dalam hati, kapan WARTA seperti itu ???? Bukan tulisannya yang membuatku iri, meski agak narsis tapi aku yakin teman-temanku bisa menulis, sangat bisa. Mereka punya kemampuan untuk itu, hanya perlu latihan dan mereka akan terbentuk sebagai penulis-penulis yang membanggakan.
Yang membuat aku iri adalah tampilan terbitan mereka yang berwarna dan tertulis gratis. Kapan WARTA akan seperti itu ? Bukannya tak berusaha, tapi dana untuk itu benar-benar tak ada pada kami. Sampai saat ini WARTA terus hidup dari hasil penjualan yang hanya 1000 rupiah, tak ada dana lain, kecuali uang dosen-dosen yang biasanya membayar lebih. Tak jarang uang pribadi kamipun harus masuk kesana. Hari ini simpanan WARTA tak lebih 200 ribu, sedangkan biaya cetak naik dari 240 ribu menjadi 270 ribu. Sampai saat ini masih terjadi perdebatan, apakah bulan ini WARTA dapat terbit ? Dengan konsekwensi apabila terbit, maka tak ada dana untuk penerbitan bulan depan, padahal bulan depan adalah penerimaan mahasiswa baru. Kalau tak terbit, kasihan para wartawan yang telah mengejar berita, apalagi mereka adalah orang-orang yang baru saja bergabung dengan LPM. Penerbitan bulan ini akan sangat berarti untuk mereka. Permasalahan bertambah saat kamera rusak, otomatis kami tak bisa memotret apapun.
Pernah kami mencoba pinjam di jurusan Dakwah, alhasil seorang temanku di ceramahi habis-habisan ketika mengembalikannya. Padahal tak ada satu komponenpun yang rusak. Aku jadi ingat perkataan Pak Yus yang kesal dengan pagelaran musik dikampus. Dia berkata mengapa kampus ini lebih suka memberikan uang untuk pagelaran musik yang berteriak-teriak dari untuk penerbitan koran kampus.
Iri, ku akui sangat iri. Saat melihat kampus ini mengeluarkan puluhan juta untuk Radio dan TV, bukankah koran kampus juga media pembelajaran ? Bagaimana mungkin Fakultas Keguruan memiliki media dengan tampilan dan dukungan dana yang lebih besar dibandingkan dengan Jurusan yang memiliki program studi Komunikasi dengan spesifikasi Jurnalistik ? Bagaimana aku tidak iri melihat tower panjat dinding yang menjulang dengan tongkat-tongkat bajanya, sementara untuk berjalan saja WARTA masih terseok ?
Tak banyak yang ingin ku pinta, andai saja aku boleh meminta. Aku hanya ingin terbitan WARTA berwarna, halaman depan dan belakang saja.... dan sebuah kamera. Cuma itu.

1 comment:

Admin said...

Mmm Disini...
Sudah umum majalah2 kampus mengumpulkan dana melalui iklan2 dari bisnis2 di sekitar kampus.
Ajukan proposal misalnya ke toko buku, toko komputer, foto kopi, toko alat tulis, warnet, dll
Bisa dibuat pilihan untuk harga dg kompensasi ukuran iklan dan lokasinya, misalnya:
Rp. 400000 --> di halaman 1 full
Rp. 200000 --> halaman blkg full
Rp. 50000 --> 1/4 halaman di tgh
kira2 gitu deh...
dijamin malah bakal untung,
uangnya bisa buat makan2 hahaha
gampang kan ;P