Monday, July 7, 2008

Hari-hari Itu............ (1)

Malam ini, setelah 4 malam aku berpisah dengan komputer butut yang bertengger manis di sudut kamar, aku kembali berada di depannya. Mengetikkan huruf demi huruf diatas kertas putih maya di layar monitor.

Yah, malam ini tepatnya adalah malam kelima kakak iparku tercinta harus terbaring lemah di bangsal rumah sakit Saint Antonius. Radang usus buntu membuatnya kian lemah dan tak dapat berbuat apa-apa ketika dokter yang menanganinya memutuskan untuk melakukan operasi. Dia takut, aku tahu itu. Aku lihat dari matanya, gerakannya, juga bibirnya. Dia gelisah sepanjang malam.

***

Selasa, 24 Juni 2008

Aku sedang mengikuti sidang pleno Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang meminta laporan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa STAIN Pontianak periode 2007-2008. Di jadwal, sidang itu dimulai pukul 15.30 WIB, tapi kurasa molor sekitar setengah jam. Awalnya, kami semua berada di dalam aula kampus, namun menjelang maghrib, terpaksa pindah ke gedung PGRA, karena aula telah lebih dulu di’booking’ untuk acara lain.
Ada beberapa bahasan yang dibahas oleh teman-teman, termasuk masalah Undang-undang KBM yang berada di tangan UKM dan HMJ tidak sesuai dengan hasil kongres tahun lalu. Tapi, menurut pengurus BEM UU KBM yang ada di sekretariatnya sama dengan hasil kongres. Berarti ada dua versi. Sebenarnya ini bukan wilayah Badan Ekssekutif Mahasiswa, tapi MPM.
Namun, hal itu menjadi pertanyaan, karena SK setiap oraganisasi di dalam tubuh KBM dikeluarkan oleh BEM dan menggunakan landasan UU KBM. Ketika UU yang menjadi landasan tidak sesuai, maka keabsahan SK menjadi pertanyaan. Itu yang juga menjadi pertanyaanku, SK LPM. Tapi lebih anjut masalah ini akan di bahas di kongres mahasiswa.

Malam, usai maghrib teman-teman masih asyik membahas soal tadi, meskipun LPJ ini hanya di hadiri oleh 2 perwakilan UKM dan 2 HMJ dari 8 UKM dan 3 HMJ yang ada. Representatifkah ? Begitu tanya seorang teman. Entahlah, kalau berpikir tentang hal itu, seharusnya dipertanyakan lebih dulu, ‘ pedulikah mereka tentang ini?’ ‘kalau iya, kemana yang lain ?‘

Pukul 19.30 WIB, handphoneku berbunyi.

“ Kak Maya masuk rumah sakit, cepatlah balek” ujar adikku di seberang sana. Aku lalu menutup telpon.

Lima menit, aku menunggu sidang sedikit lengang. Lalu menunjuk jari dan meminta izin pada forum untuk pulang lebih cepat. Sekitar setengah jam kemudian, aku sampai dirumah. Kakakku sudah diantar ke rumah sakit Saint Antonius, Pontianak sekitar satu jam yang lalu.

Rabu, 25 Juni 2008

Aku tiba di kampus sekitar pukul 11.25 WIB. Hari ini memang tak ada mata kuliah pagi, hanya pukul 12.30 nanti, aku mengikuti kelas feature. Tak ada kegiatan yang terlalu penting hari ini, kecuali menyerahkan surat rekomendasi kepada panitia kongres mahasiswa dan sedikit kilas balik tentang kongres. Tapi untuk kelas feature ada berita baik, sekitar awal Juli, kami sekelas akan mengunjungi salah satu lokasi KKL kakak tingkat kami yang saat ini sedang berlangsung. Kami ditugaskan untuk membuat narative reporting, sekaligus makalah penelitian singkat bagi yang berminat.
Rencananya kami akan menginap di sana. Berbagai rencanapun disiapkan oleh teman-teman, sampai-sampai kami merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang nantinya akan dapat kami kenang selamanya. Kelas ini, terutama teman-teman dari angkatanku memang luar biasa heboh, dan aku bangga karenanya. Begitu kelas selasai, aku langsung pulang, banyak yang harus dikerjakan di rumah. Apalagi tadi pagi kudengar kabar bahwa besok kakakku harus menjalani operasi.

Kamis, 26 Juni 2008

Operasi itu dijadwalkan hari ini, pukul 09.00 WIB. Aku menungguinya sejak malam, karena urusan administrasi diserahkan padaku. Sebelum pukul 09.00 semuanya harus sudah selesai. Aku menuju bagian keuangan dengan ransel dipundakku, tentu saja dengan segepok uang yang harus disetorkan ke bank Mandiri yang menjadi mitra rumah sakit ini.
Aku menunggu antrian dengan agak gelisah, bukan karena gerah mengantri, tapi sekali lagi membayangkan wajahnya. Wanita yang hanya lebih tua 4 tahun dari ku. Wanita muda yang hampir selalu membelaku jika aku diomeli karena telat pulang ke rumah. Dia ibu dari dua gadis kecil yang yang membuat hariku penuh warna. Wanita itu pula yang selalu mengusap pundak dan rambutku jika aku tertidur di sampingnya. Dan tadi, saat meninggalkannya dia terlihat pucat, dan panas badannya mencapai 39 derajat celcius lebih.

Ini hari pertama dimulainya rangkaian acara kongres mahasiswa STAIN Pontianak. Tadi aku sempat menelpon seorang teman. Darinya aku mengetahui bahwa hari ini hanya dialog publik, sedangkan kongres akan diadakan besok. Syukurlah, ujarku, dengan begitu aku bisa menghadirinya, dan menunggui operasi kakakku hari ini.

“ Mbak, ini kwitansinya “ ujarku menyerahkan kwitansi berwarna kuning kepada seorang perawat di pos jaganya.

“ Oh, keluarga ibu Maya ya ?”

“ Iya, ada apa Mbak ?” tanyaku

“ Begini, operasi bu Maya ditunda. Tadi udah diperiksa dokter, dan kondisi badannya tak memungkinkan untuk menjalani operasi hari ini” jawabnya.

“ Emang kondisinya kenapa ?”

“ Bu Maya demam, panasnya lebih dari 39 derajat, dia juga menstruasi hari pertama dan payudaranya bengkak. Bu Maya punya bayi’kan”

“ Iya, Mbak. Umurnya 1 tahun 5 bulan dan nutrisi utamanya memang ASI”

“ Nah, itu dia. Jadi produksi ASInya banyak, karena tak diminum bayinya, payudara Bu maya jadi bengkak. Nanti coba diperas Mbak ya, soalnya itu juga menyebabkan demam”

“ Kemaren malam udah diperas Mbak’

“ kalau gitu, lebih sering, karena produksi ASI yang ibunya aktif menyusui memang banyak sekali”

“ Oh gitu. Trus operasinya gimana ?”

“ Nanti akan dikasi tahu sesuai dengan perkembangan kondisi pasien. Kalau administrasinya gak usah khawatir, kan udah di data “

“ Ya, gak papa. Makasih Mbak” ujarku tersenyum pada perawat tadi, kemudian berlalu menuju kamar kakakku di rawat. Lucu juga rasanya, kalau teman-teman kampusku mendengar aku bicara dengan bahasa tadi, aku akan di tertawakan habis-habisan, hilang ciri khas Melayu klotokku. Heheheh.

Bersambung.......

No comments: