Saturday, March 17, 2007

Awal Thun 007

Hari ini pertama kali nulis buat blog untuk tahun 2007, lagis malasss sekali……………………
Oh ya, kado awal tahun kali ini keren banget, 2 bayi imut bakal menyemarakkan rumah. Yang satunya udah lahir, cewek, cantik sekali tapi blom punya nama, makanya aku panggil ‘cantik’. Yang satunya mungkin beberapa hari lagi. Masih nunggu….. mudah2an cewek juga, soalnya kakakku pengen anaknya cewek, yang pertama’kan udah cowok. Tapi cewek ato cowok sama aja. Mereka tetap saja manusia yang memiliki potensi diatas segala kelemahan dan kelebihannya. Generasi penerus yang nantinya akan menggantikan pemimpin hari ini, dan meneruskan cita-cita perjuangan.
Tadi pagi sebelum ke kampus nyempatin ngejenguk Cantik, ya ampun … si cantik bau banget, ternyata dia lagi BAB, plus bau obat tali puser nya. Tapi dia tidur dengan nyenyak, nggak kebayang bisa tidur dengan keadaan kayak gitu. Cantik… cantik…
Tak lama si Cantik senyum sendiri, kata orang dia bukan senyum sama kita, gak tahu juga senyum sama siapa….
Yang pasti senyum si Cantik mengingatkanku pada kasus yang sering terjadi beberapa tahun ini. Apalagi kalo bukan pembunuhan dan pembuangan bayi. Aku gak pernah berpikir orang seperti apa yang dapat membunuh makhluk kecil yang tak berdosa selucu Cantik. Aku bahkan tak tega untuk menggendongnya, karena tubuh kecilnya begitu rapuh, betapa tubuh kecil itu memerlukan kasih sayang. Tapi ada saja orang yang rela memasukkannya ke dalam kantong plastic dan menghayutkan atau membuangnya ke tempat sampah….
Aku percaya tak ada orang di dunia ini yang dilahirkan dengan hati yang jahat, semuanya dilahirkan dalam keadaan suci, namun keadaan dan kondisi yang membuat seringkali orang kehilangan nuraninya sebagai manusia. Begitu pula dengan mereka yang membunuh darah dagingnya sendiri. Tekanan hidup dan pandangan miring masyarakat turut menjadi pembunuh kehidupan bayi-bayi mungil itu. Kadang aku berpikir bahwa sekian persen kekejian yang dilakukan orang lain adalah kesalahan kita semua sebagai masyarakat. Andai saja kita punya waktu yang kita luangkan untuk medengarkan jeritan mereka, andai saja kita punya kelapangan hati untuk membantu mereka meraih hari esok yang lebih baik, andai saja kita punya kebesaran jiwa untuk bersama-sama memperbaiki segala kesalahan mereka, mungkin bayi-bayi itu akan dapat menginjakkan kakinya di bumi pertiwi. Tapi ternyata tidak…. Kita hanya bisa memvonis orang lain, tanpa memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Akhirnya mereka tak mau ambil resiko untuk menjadi terkucil dan namanya dicatat dalam sejarah masyarakat sebagai pembuat aib, dan si mungil lah yang harus membayar kesombongan kita semua dengan kehidupannya. Padahal kita tak pernah tahu, mungkin saja diantara mayat-mayat kecil itu ada Habibie kecil yang jenius, ada miniature Diponegoro yang gagah berani atau Theresia junior yang berhati lembut. Semuanya mungkin, namun menjadi mustahil ketika kehidupan mereka harus berakhir didalam kardus atau kantong plastic.


January 06, 2007 at 12:53 AM

No comments: