Saturday, March 17, 2007

Pelajaran Malam Ini

Malam ini aku meneguk pelajaran baru tentang hal yang selalu terpinggirkan dalam kancah pemikiranku. SEX dengan segala tipe pergaulan yang menuju padanya. Ternyata dunia memang telah semakin tua dan mulai kehilangan kekuatan untuk menjadi teladan bagi anak-anak bumi. Pergaulan muda-mudi kian tak mengenal batas dan akhirnya kebablasan. Tingkat perkosaan sampai pada aborsi makin jadi…. Aku jadi berpikir kalau tak berani bertanggung jawab kenapa mereka mesti melakukan hal-hal seperti itu, apa nggak mikir kali ya, kalau akibatnya akan sangat fatal. Yang paling gila, bayinya yang udah lahir malah dibuang. Cuma satu kata “keterlaluannnnnnnnnn…………………”.
Aku bukan tipe orang yang anti pacaran ( salah satu mode gaul remaja yang paling ngetrend ) karena itu menyangkut ruang privacy orang lain. Aku pikir semua juga tahulah tentang hal-hal yang tak patut untuk dilakukannya. Tapi teoriku ternyata banyak salahnya dibanding benernya. Mungkin setiap orang tahu benar apa yang tak boleh dilakukan, meski pada kenyataannya tetap saja dilakukan. Bukannya 1 ato 2 orang, tapi pergaulan bebas sudah seperti budaya bagi pergaulan muda-mudi ( bahkan ada yang tua juga lho, woiiii ingat kubur…..), nggak semua juga sih, ada juga yang baik. Dari hasil pembicaraan dengan kawan2, aku mendapatkan pepatah baru, tiada cinta tanpa kiss. ???????????????? . Kayaknya akhir2 ini cinta udah kehilangan harkat dan martabat. Berhubungan sex dibilang bercinta, iya kalau yang udah nikah, nah yang belom ????? Masa’ zina dibilang cinta sih , belom lagi nafsu yang dikatakan cinta membara. sembarangan…………….. Truss yang mok disalahkan siapa ?????
Kayaknya terlalu egois kalau laki2 bilang “salainlah cewek, soalnye yang bikin nafsu tuh cewek. Liatlah die punye bajuk tuh, rok mini, dadenye kebuka, siape yang tak napsu liat kaki mulus, badan montok dll, ape agik gayenye …………………………….., makenye jadi cewek tuh bajunye yang sopan kalau tak maok bikin napsu “. Enak kalik lempar kesalahan ke orang lain. Meski ceweknya kayak cacing kepanasan kalo cowoknya kagak mau, nggak bakalan kejadian.
Si cewek juga gila’ sih yang bilang “ Yeeeeeeeee salainlah cowok, kite pake rok mini kan suke2 kite, badan2 kite. Sewot jak. Kalau tak maok napsu tuh tutop jak matenye “ Pada kenyataannya emang ada yang bakalan jalan sambil tutup mata. So, yang paling masuk akal, dua-duanya mesti jaga diri. Yang cowok mesti tau kalo yang namanya napsu dan keinginan ngesex memang manusiawi, tapi kita sebagai manusia yang bermoral dan diberikan martabat yang konon lebih baik daripada makhluk berkaki empat, ’kan punya cara yang terhormat untuk menyalurkannya. Nggak mau dong disamain sama kambing yang nggak boleh liat cewek nganggur. Lalu yang cewek mesti sadarlah kalo dirinya itu mengandung keindahan yang luar biasa, karena itu mata yang memandang tubuhnya akan tergoda. Cobalah untuk menutupinya, keindahan nggak selamanya tercipta untuk dipamerkan didepan umum. Ngga’ mau kan disamain sama barang-barang di etalase toko. Meskipun bagus tapi nggak ada kharismanya karena dengan mudah bisa dipandangin semua orang, bahkan penjahat sekalipun yang nggak sengaja lewat, malah bisa disentuh dan dicicipi oleh sembarang orang. So, kalau udah kayak gini, bagaimana kamu menjawab ketika seseorang bertanya padamu, ‘Apa milikmu yang berharga yang bisa kamu berikan untuk laki-laki yang kamu cintai, untuk seseorang yang menggandengmu didunia dan akhirat ? Apa yang istimewa dari dirimu kini, jika kamu tak lebih dari pemandangan yang bisa didapat dijalanan dengan sangat mudah ?????? Dan...Bersiaplah untuk terdiam, Sobat……..


September 11, 2006

1 comment:

Admin said...

Pertamaxxx...
Pemikirannya bagus. Salut

Menjaga diri untuk suami/istri kelak adalah bagian dari cinta sejati. Ini termasuk upaya pengorbanan/ perjuangan yang sangat berat, terlebih dimana-mana sex pra nikah sudah mjd hal yang biasa yang mengatasnamakan cinta.

Tapi kenyataannya tidak sesederhana ini. Ingat, setan sangat rajin dan tekun membisikkan keburukan di hati manusia. Iman... Iman... Iman... hanya ini yang menjadi modal.