Saturday, March 17, 2007

Perjalanan yang Kedua....

Hari ini dipanggil sama papah Yuchy, disuruh ikut sama rombongan dosen yang lagi mok pergi ke Senaken. Ada kegiatan disana. Senang pasti, tapi kayak biasalah papah bilang blom tentu ada tempat buat aku dan Nisa, dia emang biasanya nyuruh salah satu doang. Biasa papah usil…………….. Tapi bukan kami namanya kalo putus asa :-P Nisa lantas lobi-lobi Bu Cucu, dan berhasil. Tempat buat Nisa beres. Dan buat aku, itu jadi urusannya Papah. Masih ada satu lagi, kerjaan di WTC. Nggak juga mudah sih, tapi my boss baik bangget, pasti boleh pergi asal ada yang gantikan. Nah, buat yang gantikan kayaknya harus minta tolong sama teman hehehehehehehehe Berarti sekarang harus cari pengganti neeh, terus pulang dan beres-beres buat besok. Agak-agak seram sih dengerin ceritanya Nisa soal tempatnya. Bayangkan gak ada kamar mandi, gak ada WC plus gak ada warung, pasti bener-bener lengkap tuh penderitaan. Gimana mok mandinya?????????????? Tapi gak mungkin dong mundur gara-gara itu. Justru semuanya akan lebih berkesan saat kita berada dalam situasi kekurangan, dapat belajar dan memahami kehidupan mereka. Jadi ingat ungkapannya Gie “ Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat” . Aku kan orang Indonesia, mereka juga orang Indonesia. Tapi jadi kepikiran, betapa lambatnya kemajuan negeri ini. Di tahun 2007, masih ada desa yang tidak punya WC dan kamar mandi ????? harus buang air didalam hutan. Gila… kenyataan ini kok keliatan bertentangan dengan hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan yang kian bertambah megah. Di Infotaiment seorang artis tak segan-segan menghabiskan uang belasan juta hanya untuk membeli kostum yang akan dipakainya saat menghadiri acara penganugerahan piala citra. Sedangkan disisi lain ada banyak manusia yang rela tubuhnya dibanjiri keringat dan debu seharian hanya untuk beberapa belas ribu rupiah. Begitu juga dengan koruptor yang memerah negera ini trilyunan rupiah, kasusnya tak selesai-selesai sampai saat ini, banyak pertimbangan dan l;ain sebagainya. Sedangkan maling ayam harus meringkuk berbulan-bulan dipenjara plus biru lebam bekas bogem mentah ketika pulang kerumah. Semuanya seperti dua dunia yang amat berbeda namun terjadi dalam satu tanah, tanah Indonesia, dengan pelaku yang sama pula, anak negeri ini. Aku jadi ingat ungkapan ‘indopahit’nya Andreas Harsono, mungkin benar terlalu banyak kepahitan yang terjadi di negeri ini, hingga memang pantas kalo negeri cantik yang tak lagi anggun ini menyandang nama Indopahit. Tapi tetap saja, ini adalah negeriku, tumpah darahku. Negeri ini adalah ibuku, yang terus akan kubela dan kujaga sampai desah nafas terakhir, dan masih cita-cita yang sama indonesiaku akan menjadi negeri terbaik didunia ini.


February 09, 2007 at 12:43 AM

No comments: